Tuesday, September 7, 2010

Pesawat Garuda Ngaret 20 Menit Gara-gara Tunggu Anak SBY

Jakarta - Pesawat Garuda Indonesia GA 239 ngaret 3 menit gara-gara menunggu Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan. Sehari sebelumnya, pesawat Garuda juga molor terbang. Bahkan 20 menit. Kali ini, gara-gara rombongan anak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Edy Bhaskoro yang akrab disapa Ibas.

Peristiwa itu terjadi di Bandara Soekarno Hatta pada Sabtu 4 September 2010. Seorang penumpang pesawat tersebut, sebut saja Hendro, menceritakan kepada detikcom, Selasa (7/9/2010).

Menurut Hendro, pesawat itu seharusnya terbang tepat pukul 09.30 WIB. Namun hingga jarum jam menunjuk waktu tersebut, pesawat tidak juga lepas landas. Para penumpang yang telah duduk manis di kursinya mulai bertanya-tanya.

"Semua pada bisik-bisik, kenapa nggak terbang-terbang ya. Padahal kelihatannya kursi sudah terisi penuh," cerita Hendro. Beberapa penumpang bahkan sempat menduga ada gangguan teknis pada pesawat tersebut.

Pertanyaan para penumpang pun akhirnya terjawab. Tak berapa lama setelah waktu yang dijadwalkan terbang, sang pilot mengumumkan sesuatu. Menurut Hendro, melalui pengeras suara, pilot mengatakan bahwa sebenarnya Garuda sudah siap untuk terbang namun masih ada penumpang yang ditunggu.

Kasak-kusuk di antara penumpang pun kian ramai. Kali ini, para penumpang bertanya-tanya, siapa orang yang terlambat itu. Saat itu, keterlambatan sudah hampir 10 menit.

Dan tak lama setelah itu, rombongan yang ditunggu akhirnya muncul. Sejumlah penumpang pun hanya memandang rombongan yang ternyata adalah anak SBY, Ibas, bersama enam orang pengawalnya. Ibas merupakan anggota DPR dan kini menjabat sebagai Sekjen DPP Partai Demokrat.

"Pengawalnya pakai senjata lengkap, jadi semua orang melihat mereka," kata Hendro.

Setelah Ibas duduk, pesawat belum juga terbang karena pengawalnya masih sibuk menyimpan dan merapikan senjata-senjatanya. Otomatis, pesawat makin molor.

"Kita akhirnya baru terbang sekitar pukul 09.50 WIB. Lama banget terlambatnya, semua pada ngeluh tapi ya gimana," kata Hendra.

No comments: