Sunday, September 19, 2010

"Modern Zoo" Telan Biaya Rp 100 M


SURABAYA, KOMPAS.com - Rencana pembangunan modern zoo (kebun binatang modern) sebagai bentuk pengelolaan manajemen baru di Kebun Binatang Surabaya (KBS) diperkirakan menelan biaya Rp 100 miliar.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur Achmad Saerodji, Minggu (19/9/2010), mengatakan, biaya tersebut sudah termasuk pembuatan kandang, pagar, museum satwa, akuarium hingga persoalan manajerial di kebun binatang.

"Jika ada suntikan dana dari pemerintah pusat dan daerah, maka tidak perlu lagi melibatkan investor. Cukup modern zoo dibangun sendiri," katanya.

Menurut dia, selain pemerintah pusat, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya diharapkan juga mampu menganggarkan biaya pembangunan modern zoo sekitar Rp 20 miliar.

"Kami perkirakan untuk pembangunan akuarium saja mencapai Rp 2 miliar, itu belum lainnya," katanya.

Ia mengatakan bahwa sebagian besar bangunan di KBS salah satunya pagar dan kandang satwa merupakan bangunan lama yang dibangun dan tentunya sudah sepantasnya diganti yang baru.

Namun demikian, lanjut dia, selain membangun kembali kandang dan fasilitas lainnya juga dibuat konsep kebun binatang modern agar bisa menarik para pengunjung.

"Inti dari ’modern zoo’ adalah ’open space’ atau ruang terbuka, sehingga pengunjung diharapkan bisa melihat satwa dengan bebas tanpa ada rasa ketakutan dan mencium bau kotoran hewan," katanya.

Sebelumnya, Ketua Tim Pengelolaan Sementara (TPS) KBS, Tony Sumampouw mengatakan, konsep 'modern zoo' saat ini sudah mulai digagas. "Kami sudah menyiapkan ’master plan’ untuk ’modern zoo’," katanya.

Menurut dia, master plan yang disiapkan di antaranya meliputi spesies collection untuk KBS dan persiapan relokasi kandang satwa surplus ke lokasi baru.

Untuk menuju semua itu, kata dia, perlu juga diperjelas status badan hukum dari KBS yang selama ini masih sebatas perkumpulan. Selain itu, adanya penyelesaian persoalan karyawan terkait kesejahteraan dan juga utang-utang KBS.

"Kondisi KBS sudah cukup memprihatinkan sehingga perlu adanya perubahan di segala bidang," ujarnya.

Ia menjelaskan ada beberapa hal yang membuat kondisi KBS saat ini memprihatinkan di antaranya banyak bangunan tua, manajemen konservasi tidak ada, banyak pesan yang tidak terbaca karena papan banyak yang rusak, satwa kurus akibat rendahnya mutu makanan, kandang sempit, pagar banyak yang rusak dan lainnya.

Untuk itu, lanjut dia, salah satu prioritas yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini adalah membuat kandang baru. "Sudah ada desainnya, tinggal membuatnya saja," katanya.

Kondisi memprihatinkan lainnya adalah ada 28 satwa di Kebun Bintang Surabaya (KBS) terancam mati karena saat ini dalam keadaan sakit keras dan kemungkinan terselamatkan hanya 20 persen. "Hampir semua satwa sakitnya sudah dalam kategori parah," katanya.

No comments: