Saturday, September 18, 2010

2011, Pengiklan Mulai Lirik Iklan Mobile

Seiring luasnya daya serap smartphone, tablet PC, sampai perangkat pintar bergerak sejenisnya oleh pasar, perlahan-lahan ruang iklan mobile pun menjadi sasaran para pengiklan. Potensinya diperkirakan akan semakin bertumbuh besar hingga tahun 2011.

Jika di negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Jepang, iklan di perangkat mobile (mobile advertising) sudah menjamur luas dalam setahun terakhir, di Indonesia dan beberapa negara berkembang justru baru dimulai.

"Pengiklan baru saja masuk ke ranah Web. Mungkin membutuhkan waktu setahun lagi untuk masuk ke perangkat mobile," kata Ronald Ishak, pendiri sekaligus CEO Domikado, saat diwawancarai VIVAnews, Kamis 16 September 2010.

Dikatakan Ronald, impresi iklan mobile sudah mulai terasa, potensinya pun sedikit-sedikit mulai terlihat. Hal itu ditandai dengan munculnya sejumlah aplikasi mobile yang diperuntukkan bagi pengguna smartphone. Domikado, aplikasi lifestyle untuk BlackBerry, adalah salah satu contohnya.

"Tetapi, aplikasi yang dikembangkan harus memiliki karakter kuat. Strateginya tidak main-main. Pengembang sekarang sudah mulai memikirkan aplikasi apa yang kira-kira bisa mendatangkan uang dan keuntungan. Tak hanya sekadar aplikasi gratis. Karena itu tiap pengembang harus memikirkan formula yang pas," terang dia.

Domikado sendiri diakuinya kurang berhasil. Saat pertama kali dikembangkan, Ronald bermaksud untuk menciptakan aplikasi baru yang bisa menyediakan informasi pasar, indeks, dan saham secara lengkap. Tetapi, setelah berjalan beberapa bulan, aplikasinya justru lebih dikenal sebagai aplikasi lifestyle.

"Sementara pengiklan belum siap untuk beriklan di sana. Memang sempat ada beberapa pengiklan seperti KFC, Hoka Hoka Bento, Citibank, Firstmedia. Tapi, tidak berkembang. Pasar iklan mobile di Indonesia masih belum mature. Hanya beberapa yang siap terjun ke iklan mobile," katanya.

Kapan iklan mobile mulai membumi di Indonesia? "Saya kira kita hanya butuh setahun lagi. Sejujurnya, pengiklan yang mau 'bermain' cukup banyak. Tetapi mereka menginginkan sesuatu yang berbeda," tukas Ronald

No comments: