Saturday, September 25, 2010

Twitter Kacau Gara-gara ABG 17 Tahun


Jakarta – Ribuan pengguna Twitter termasuk Juru Bicara Presiden AS heboh karena kacaunya layanan itu. Namun siapa sangka penyebab kekacauan itu adalah seorang remaja belia.

Pearce Delphin, siswa di Melbourne Australia berusia 17 tahun adalah biang keroknya. Ia juga yang membuat kode computer, jika kita mengarahkan kursor ke pesan maka akan terbuka pesan “uh oh”.

Tindakan Delphin membuat teknisi Twitter mendapat tekanan berat untuk menyelesaikan masalah itu dalam beberapa jam setelah menemukannya. Sementara Delphin mengatakan dia terkejut banyak orang terinfeksi karena ulahnya dan menuding masalah itu adalah tanggung jawab Twitter.

“Saya rasa tanpa melihat kekuatan atau ketenaran seseorang, saat masuk di dunia maya orang harus sangat berhati-hati menyangkut masalah keamanan,” katanya.

Situs berita Netcraft melaporkan Delphin tampak menemukan kode itu setelah melihat akun Twitter lain yang mampu melakukan hal serupa, namun hanya mengubah warna pesan Twitter saja.

Delphin mengakui hal tersebut. Ia mengatakan mendapat inspirasi kode itu dari pengguna @kinugawamasato. “Saya menganalisa kode ‘tweet pelangi’ itu secara teliti dan menemukan Javascript atau HTML ketimbang CSS, sehingga bisa mengeksekusi perintah dalam browser pengguna”.

Delphin mengatakan dia mulai menyadari kekuatan kode ini dan beberapa follower-nya juga menyadari kekuatan tersebut. Dalam beberapa menit skrip ini berhasil mengambil alih timeline Twitter. “Selama empat tahun menggunakan Twitter, pertama kalinya kejadian ini saya lihat di mana celah keamanan tersebar dengan cepat.”

Saat ditanya apa yang ia dapat setelah melakukan hal itu, Delphin menjawab, “saya rasa saya jadi tahu betapa mudahnya informasi menyebar di jejaring sosial. Tepat beberapa saat setelah skrip tersebut di-post.”

Menyadari hal ini, Pearce berpikir seberapa mudah mendapatkan informasi dari pengguna lain menggunakan kodenya. “Secara teori hal ini bisa digunakan untuk hal jahat seperti mencuri detail akun pengguna lain,” katanya.

Ia menilai beruntung peristiwa itu terjadi saat tengah malam di Amerika Utara. “Jika masalah itu terjadi pada tengah hari, masalah ini bisa jadi sangat buruk. Tidak adanya penjelasan dari staf Twitter menunjukkan banyak kebingungan terjadi di dalamnya,” ujarnya.

Firma keamanan komputer mengatakan ribuan pengguna telah terkena dampaknya. Di antaranya adalah Sarah Brown, istri mantan perdana menteri Inggris Gordon Brown yang memiliki lebih dari satu juta follower.

Selain itu juga Juru Bicara Gedung Putih Robert Gibbs. “Twitter saya menjadi kacau, saya tidak mengerti mengapa akun saya mengirimkan begitu banyak pesan,” kata Gibbs di situsnya.

Twitter mengatakan mereka telah menyelesaikan masalah itu. “Seorang pengguna menyadari ada celah keamanan dan memanfaatkannya,” kata Twitter pada blognya.

“Orang pertama memanfaatkan keadaan itu dengan mengubah tweet menjadi berwarna warni, pengguna lainnya melakukan hal yang lebih jauh dengan menambahkan kode menyebabkan orang melakukan retweet tanpa menyadarinya.”

Namun Twitter mengatakan tidak ada kasus yang menyebutkan bahwa hal itu dapat merusak komputer atau akun mereka. “Tak perlu mengganti password karena informasi akun pengguna tidak akan terpengaruh,” tambah Twitter.

Menurut ahli keamanan Graham Cluley dari firma Sophos mengatakan bug ini hanya menyerang situs Twitter.com saja. Link yang terinfeksi terlihat seperti tweet biasa, namun mengandung kode komputer acak. Masalah ini telah berhasil diatasi Twitter.

Pearce Delphin saat ditanya apakah bertanggung jawab, dia mengatakan “Situasi seperti ini dapat diatasi dengan lebih baik jika Twitter sebelumnya telah menyadari masalah dan sudah menjadi tugasnya melindungi penggunanya.”

Namun ia mengaku takut akunnya diblokir Twitter. “Saya tidak ingin akun saya di blokir, saya sudah memiliki akun Twitter sejak 2006 dan saya sangat berhati-hati terhadap skrip semacam ini,” katanya. [ito/mdr]

No comments: