Sunday, September 19, 2010

Qatar Siap Rebut Tuan Rumah Piala Dunia 2022




Doha, (tvOne)

Qatar siap bersaing untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Ketua tim pencalonan Qatar, Mohammed bin Hamad bin Khalifa Al Thani yang juga anggota keluarga raja, menegaskan bahwa negerinya siap untuk menghadapi semua tantangan untuk menjadi tuan rumah putaran final Piala Dunia 2022.

"Kami sangat yakin bahwa sekaranglah saatnya bagi kami. Kami akan melakukan persiapan selama 12 tahun, kami ingin mengambil kesempatan itu," kata Al Thani.

"Kami ingin membuktikan kepada dunia bahwa Timur Tengah, seperti juga Afrika, bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia yang sukses. Memilih Qatar bukanlah pilihan berisiko, tapi pilihan berani," katanya. Meski secara ekonomi mempunyai kekuatan yang luar biasa, tim inspeksi FIFA, Jumat, menilai bahwa ukuran Qatar masih terlalu kecil untuk menjadi tuan rumah event sebesar Piala Dunia pada 2022 mendatang.

Qatar adalah satu dari sembilan negara yang bersaing menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022, tapi saingan terbesar mereka adalah Australia, Jepang, Korea Selatan dan AS. Jika tetap terpilih, Qatar akan menjadi negara tuan rumah terkecil setelah Uruguay yang menggelar Piala Dunia pertama pada 1930.

Qatar menjanjikan stadion dengan teknologi tenaga matahari yang mampu mendinginkan stadion tertutup menjadi sekitar 27 derajat Celsius, meski di luar suhu mencapai 40 derajat. Sebagai negara Muslim, tuan rumah juga berjanji untuk memberikan dispensasi bagi penonton untuk menenggak alkohol di tempat-tempat yang sudah ditentukan.

Meski secara ekonomi mempunyai kekuatan yang luar biasa, namun, tim inspeksi FIFA, Jumat (17/9), menilai bahwa ukuran Qatar masih terlalu kecil untuk menjadi tuan rumah event sebesar Piala Dunia pada 2022 mendatang. Harold Mayne-Nicholls, ketua tim inspeksi yang terdiri atas enam orang dan telah berada selama tiga hari negara itu, mengatakan bahwa Qatar akan menghadapi sejumlah "tantangan logistik" sebagai tuan rumah.

"Saat ini, di Qatar tidak mempunyai cukup akomodasi dan transportasi, tapi kami diyakinkan bahwa mereka sudah siap untuk membangun sarana yang diperlukan," katanya menambahkan.

Tapi, tim inspeksi FIFA juga mengakui adanya keuntungan jika Qatar menjadi tuan rumah karena jarak antara satu stadion dengan stadion dari total 12 stadion yang akan dibangun, tidak akan lebih dari satu jam. Ukuran yang kecil dengan populasi hanya 1,6 juta dan luas 11.00km persegi, justru dijadikan sebagai daya tarik untuk menggelar Piala Dunia secara lebih terpadu.

Para petinggi sepakbola Qatar tampaknya berhasil membuat para anggota tim inspeksi FIFA terkesan dengan rancangan 12 stadion yang akan dibangun. Seluruh stadion dengan nama-nama yang mudah diingat orang asing, seperti The Arabian Fort, Sea Urchin dan The Seashell, akan menggunakan sistem pendingin yang menggunakan tenaga matahari bebas karbon.

Sebagian stadion tersebut bisa dibongkar lagi usai putaran final dan sisa-sisa bangku akan dikirim ke negara-negara berkembang yang sedang membangun stadion dengan ukuran lebih kecil.

Untuk Piala Dunia 2018, sudah hampir pasti bahwa salah satu dari empat negara Eropa, yaitu Inggris, Rusia, Spanyol/Portugal dan Belgia/Belanda akan memenangi hak sebagai tuan rumah, sehingga mereka yang tersingkir akan kembali bersaing untuk tuan rumah Piala Dunia 2022. FIFA akan mengumumkan negara tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 di Zurich pada 2 Desember mendatang.

No comments: