Saturday, September 25, 2010

Inilah Pola Serangan Baru Teroris

INILAH.COM, Jakarta - Berpindahnya lokasi pusat kegiatan kelompok teroris dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera bukan hanya sekedar perubahan tempat, namun diikuti oleh perubahan pola gerakan.

Hal itu disampaikan Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Jumat (24/09). "Dari tahun 2000 di seluruh wilayah Indonesia ada ledakan. Kemudian mereka berupaya di wilayah tertentu mereka menyiapkan askari-askari (lasykar) mereka dengan lakukan pelatihan. Kekuatan bersenjata mereka dialihkan ke medan karena mereka siapkan dukungan logistik dengan prampokan. Ini konsep tidak hanya perubahan tempat saja," jelas Kapolri.

Menurut Kapolri perubahan pola serangan kelompok teroris bisa diketahui sebagai berikut, pertama untuk mendukung pola serangan yang baru kelompok teroris akan melakukan perampokan-perampokan seperti yang terakhir terjadi pada Bank CIMB Niaga Medan. "Bagi mereka merampok ini dihalalkan, karena mereka menganggap itu adalah milik orang kafir yang tidak sejalan dengan mereka, uang ini digunakan untuk membeli persenjataan dan operasional kamp pelatihan militer yang mereka dirikan seperti yang ada di Jantho, Aceh yang berhasil telah berhasil diungkap," jelas Kapolri.

Kemudian kelompok teroris akan melakukan ikhtiyalat atau pembunuhan diam-diam terhadap sasaran selektif, seperti yang terjadi di Aceh beberapa waktu lalu dimana warga negara asing Jerman, Amerika Serikat dan kantor Unicef diserang. Sementara kamp latihan militer yang didirikan kelompok

teroris, dipersiapkan bagi kelompok teroris untuk melakukan urban gerilya terbuka dengan menyerang pos-pos milik polisi dan TNI, seperti yang terakhir terjadi di Polsek Hamparan Perak, Sumatera Utara.

"Bahkan mereka siap melakukan gerilya kota dan hutan menghadapi kita, bagi mereka mati artinya masuk surga. Mereka menggap polisi sebagai antek setan sehingga tidak mau ditangkap gratis dan mendapatkan pahala jika dapat membunuh polisi," ujar Kapolri. Kapolri menambahkan bahkan kelompok teroris ini juga sudah berencana untuk melibatkan jaringan teroris internasional dari Afghanistan, Pakistan dan Irak untuk menjadikan Indonesia sebagai ladang jihad mereka.

No comments: