Wednesday, September 15, 2010

Twitter 'Bukan' Situs Jejaring Sosial


INILAH.COM, Jakarta - Pihak Twitter menolak situs mereka disebut sebagai situs jejaring sosial. Twitter adalah sumber berita. Twitter adalah konten. Twitter merupakan informasi.

Pernyataan ini diungkapkan VP Business and Corporate Developmnent Twitter Kevin Thau saat presentasi di Nokia World 2010.

Thau memproklamirkan bahwa fokus utama Twitter bukanlah aspek sosial, melainkan mekanisme pengiriman berita. Namun publik saat ini memiliki pemahaman yang berbeda sehingga pola penggunaan mereka berubah pula.

Thou menilai bahwa Twitter dapat mengubah sifat alami dari pengiriman berita. Wartawan dapat mengirim informasi ke Twitter dan mempublikasikan langsung ke situs tersebut. Media ini memungkinkan seseorang menjadi jurnalis dengan mekanisme penyampaian kabar secara sederhana.

"Orang yang melihat pesawat jatuh di sungai tidak akan berkirim e-mail," kata Thau. “Mereka akan bermain Twitter.” Thau juga menekankan bahwa pengguna Twitter tidak harus memiliki akun Twitter. Anda cukup membuka konten situs tersebut. Selanjutnya, semua orang tentu bisa melakukan hal yang sama.

Faktanya, Twitter memiliki 910 juta pengunjung, berdasarkan data Alexa. Semua orang memanfaatkan Twitter hanya dengan mengunjungi situs dan membaca status orang lain.

Tidak hanya itu, Twitter juga merupakan jaringan diskusi politik, berita dunia, bahkan hiburan. Sebagian besar pengguna Twitter berasal dari Amerika Serikat, Jepang, Indonesia dan Brazil.

Thou menjelaskan bagaimana kerja sama perusahaan dengan Nokia memungkinkan Twitter dijangkau lebih banyak sistem marketing sekaligus memudahkan pengguna berhubungan lewat media seluler.

Jadi, jangan panggil Twitter sebagai ‘jejaring sosial’ lagi. [mor]

No comments: