Saturday, September 4, 2010

PBNU Peringatkan Presiden SBY


INILAH.COM, Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar mendesak Malaysia meminta maaf kepada Indonesia.

Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siradj mengatakan dalam perundingan Kinabalu Indonesia harus berani bersikap tegas terhadap Malaysia.

“Yang diinginkan PBNU dalam masalah Malaysia-Indonesia adalah agar SBY bersikap tegas dan berani kepada Malaysia karena kita ada di pihak yang benar. SBY harus menyatakan bahwa kamu ( Malaysia ) terbukti salah dan untuk itu harus meminta maaf kepada rakyat Indonesia,” tandas Said kepada wartawan saat berbuka puasa bersama dengan para ulama, duta besar negara sahabat dan pengurus PBNU di Gedung PBNU Jl. Kramat Raya 164 Jakarta, Sabtu (4/9).

Lanjut Said Aqil, NU berharap bangsa Indonesia tidak takut atau minder menghadapi Malaysia, karena persoalan ini menyangkut harga diri bangsa.

“Apalagi masalah ini menyangkut harga diri dan kedaulatan bangsa Indonesia, sehingga sebagai kepala negara SBY harus tegas menghadapi setiap negara yang coba-coba melecehkan kedaulatan negara,” tambah Said Aqil.

Sebagaimana diketahui, Senin (6/9) pemerintah Indonesia dan Malaysia akan melakukan pertemuan di Kinabalu, Malaysia untuk membahas batas wilayah kedaulatan kedua negara. Kedua negara akan diwakili oleh menteri luar negeri.

No comments: