Friday, September 3, 2010

Ketua DPR RI Membela Malaysia

MESKI masyarakat Indonesia bereaksi keras atas sikap Malaysia yang menangkap dan menahan pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), pejabat Indonesia adem ayem. Bahkan ada pejabat Indonesia yang membela Malaysia dan menyalahkan demonstrasi memprotes sikap negeri jiran itu.

Adalah Ketua DPR Marzuki Alie (Partai Demokrat) yang mendukung Malaysia. Dia juga menyalahkan demonstrasi oleh Bendera yang dinilainya tak patut. Marzuki mendukung sikap Malaysia terhadap pers Indonesia yang dinilai memprovokasi keadaan sehingga konflik memanas antara Indonesia dan Malaysia.

"Pers lebih suka dengan berita yang bisa memancing konflik satu sama lain," ujar Marzuki di Jakarta, kemarin.

Dia juga menyangsikan Malaysia mau meminta maaf atas tindakan mengintersepsi aparat KKP yang sedang bertugas di perairan Indonesia. Hal itu akibat batas wilayah kedua negara belum jelas.

Tidak hanya itu, orang nomor satu di DPR itu menilai demonstrasi yang dilakukan Bendera (Benteng Demokrasi Rakyat) pada Senin (23/8) itu tidak patut. Bahkan, wajar saja jika Malaysia protes.

Ia juga meminta pemerintah menindak pelaku demonstrasi yang mencoreng Indonesia. Menurut dia, demonstrasi tidak boleh sampai melakukan tindakan memalukan seperti itu.

Meski dikecam, Bendera tetap melakukan aksinya. Kemarin mereka membakar sebuah banner sepanjang 10 meter bergambarkan bendera Malaysia. Pada banner tersebut terdapat juga tulisan 'Ganyang Malaysia'.

Sebelumnya Bendera membakar bendera Malaysia dan melempari kantor Kedubes Malaysia dengan kotoran manusia.

Kirim surat
Pemerintah juga tidak setuju dengan desakan Komisi I DPR (bidang luar negeri) agar Dubes Indonesia untuk Malaysia ditarik ke Jakarta. Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah, keberadaan duta besar sangat penting sebagai sumber informasi tertinggi.

Menurut Faizasyah, diplomasi dengan Malaysia terus berjalan. Menteri Luar Negeri kedua negara akan mengadakan pertemuan pada 6 September membahas batas wilayah.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah pula mengirim surat kepada PM Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak mengajak untuk mempercepat pembahasan perbatasan kedua negara. Karena itu, Menko Polhukam Djoko Suyanto meminta agar cooling down. ''Ini untuk menyelesaikan masalah, bukan berarti tidak punya harga diri," kata Djoko kemarin.

Sementara itu, PM Malaysia Najib Razak kecewa atas tingkah demonstran yang melemparkan kotoran manusia ke Kedubes Malaysia di Jakarta.

Menurut Menlu Malaysia Anifah Aman, Kementerian Dalam Negeri Malaysia juga diminta menjamin keselamatan warga Indonesia di Malaysia.

Salah satu usaha Malaysia di Indonesia khususnya Jakarta adalah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Petronas. Meski hubungan Indonesia-Malaysia memanas, SPBU Petronas seperti biasa.

Karyawan SPBU Petronas sudah diberi tahu oleh kantor pusat di Mega Kuningan Jakarta perihal hubungan yang memanas antara kedua negara.

''Kalau terjadi apa-apa disuruh menghubungi kantor pusat,'' ujar petugas operator harian Petronas di Jl Fatmawati Raya, Dwi Siswanto.

Dwi mengakui tidak ada gangguan terhadap SPBU Petronas. Penjualan pun berjalan normal dan para pelanggan masih datang.

No comments: