Saturday, September 11, 2010

Kena Petasan, 2 Tangan Matuni Diamputasi


Seorang bocah berusia sembilan tahun asal Kalibokor, Surabaya, Jawa Timur, terkena ledakan petasan dan harus dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo.

Kepala Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSUD dr Soetomo, dr Urip Murtedjo SpB-KL, Sabtu, mengatakan, korban bernama Bagus itu mengalami luka pada kedua tangannya.

"Saat ini, korban dirawat di ruang IRD. Dokter harus menjahit lukanya karena mengalami luka robek cukup dalam. Lebih dari lima jahitan untuk bisa menutup lukanya," katanya.

Berarti ada sembilan pasien yang menjalani rawat inap di rumah sakit terbesar di Indonesia timur akibat terkena petasan dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri 1431 Hijriah.

"Bagus merupakan korban pertama asal Kota Surabaya yang terluka akibat petasan. Beruntung, tangan korban tidak sampai diamputasi akibat kejadian ini. Memang, lukanya cukup dalam, tapi tidak sampai diamputasi kok," ucapnya.

Berbeda dengan korban-korban sebelumnya, seperti Matuni. Pria asal Sumenep, Madura, tersebut merupakan korban dengan luka yang paling parah, bahkan kedua tangannya harus rela diamputasi.

Selain itu, bagian wajah pria berusia 30 tahun ini mengalami luka bakar yang cukup memprihatinkan.

"Kondisi dan luka korban cukup parah. Tangannya terpaksa harus diamputasi karena tidak memungkinkan jika tidak dilakukan," ungkap Urip.

Matuni terkena ledakan petasan pada malam takbiran atau sehari menjelang Lebaran. Setelah sempat dirawat di rumah sakit setempat, korban dirujuk di Surabaya karena lukanya yang cukup parah.

Sebelum Bagus, IRD juga menerima banyak korban petasan lainnya. Korban terakhir adalah Gufron, warga Blegah, Bangkalan Madura.

Tangan kanan remaja berusia 16 tahun tersebut terluka setelah petasan yang akan dinyalakan terlebih dahulu meledak ketika merayakan Lebaran bersama teman-temannya.

Beberapa korban petasan lainnya berasal dari Bangkalan, Sumenep, Mojokerto, dan Gempol. "Kami mengimbau semua masyarakat agar tidak membakar petasan untuk menyambut atau merayakan Lebaran. Selain berbahaya, daya ledak dan suara petasan bisa mengganggu warga lainnya," katanya.

No comments: