Thursday, September 2, 2010

UEFA Larang Vuvuzela di Eropa


Vuvuzela resmi dilarang berada di setiap kompetisi sepak bola Eropa setelah UEFA menegaskan bahwa trompet yang terbuat dari plastik itu telah menenggelamkan atmosfer suporter yang mendukung timnya dan mengganggu emosi pertandingan.

UEFA telah melarang para suporter membawa vuvuzela ke dalam stadion untuk pertandingan yang mereka gelar, seperti Piala Eropa, Liga Champion, dan Liga Europa. Hal itu dilakukan untuk melindungi budaya dan tradisi adanya suporter di pertandingan sepak bola Eropa dari efek negatif trompet plastik Afrika Selatan yang terkenal di Piala Dunia kemarin.

Seluruh anggota UEFA yang berjumlah 53 negara telah diberitahu untuk melarang penggunaan vuvuzela baik bagi tim nasional di bawah UEFA dan pertandingan di tingkat klub karena tidak sesuai dengan tradisi di Eropa. "UEFA merasa penggunaan instrumen itu tidak akan sesuai di Eropa," ungkap organisasi itu dalam pernyataannya seperti yang dilansir Yahoosport.

Suara yang dihasilkan vuvuzela terbukti menjadi latar belakang selama pertandingan di Afrika Selatan, di mana setiap pertandingan disertai dengan suara mendengung yang mirip dengan suara lebah.

Berbeda dengan UEFA, badan sepak bola tertinggi di dunia, FIFA, menolak untuk melarang penggunaan vuvuzela meskipun diminta oleh para pemain dan pihak penyiar pertandingan sepak bola. FIFA justru mempertahankannya sebagai bagian dari budaya sepak bola Afrika Selatan.

Otoritas sepak bola Eropa hari Rabu kemarin juga menyatakan bahwa vuvuzela memang mendapatkan tempat di budaya sepak bola dunia, namun tidak di Eropa.

"Dalam konteks khusus di Afrika Selatan, vuvuzela menambah sentuhan suasana setempat dan cerita rakyat," ujar UEFA sebelum menambahkan komentar bahwa vuvuzela bisa mengubah atmosfer di pertandingan Eropa.

"Keajaiban sepak bola terletak pada dua arah pertukaran emosi antara pemain di lapangan dengan suporter di tribun, di mana pada penonton bisa mengirimkan perasaan mereka kepada para pemain. UEFA merasa vuvuzela dapat benar-benar mengubah atmosfer dan menenggelamkan emosi penonton dari pertandingan," kelanjutan dari pernyataan itu.

Meskipun demikian, ternyata vuvuzela telah lebih dulu dilarang oleh penyelenggara kejuaraan bola basket dunia dan Liga Premier Inggris. Pelarangan ini akan terlihat ketika kualifikasi Piala Eropa dimulai Jumat (3/9), dan bulan depan ketika babak grup Liga Champion dan Liga Europa dimulai.

No comments: