Friday, September 3, 2010

Stadion 7 Klub Tak Layak untuk ISL

JAKARTA, KOMPAS.com - Sedikitnya tujuh klub Indonesia Super League (ISL) harus mencari stadion alternatif untuk menjadi markas mereka pada pertandingan putaran pertama musim kompetisi 2010-2011.

Tujuh klub yang belum memenuhi standar soal stadion di kompetisi ISL ini adalah Persela Lamongan, Semen Padang, PSM Makassar, Persiwa Wamena, Persiba Balikpapan, Persibo Bojonegoro, dan PSPS Pekanbaru.

"Pada tanggal 1-5 September mendatang, Liga akan melakukan verifikasi terhadap stadion peserta ISL yang akan digunakan pada musim ini," kata Direktur Utama PT Liga Indonesia Andi Darussalam Tabussaia di Jakarta, Sabtu (28/8/2010).

Andi menegaskan, jika tak memenuhi ketentuan yang diatur oleh Liga, klub tersebut terancam akan dicoret dari peserta ISL musim ini.

"Ya, kalau tak memenuhi syarat stadion itu, maka bisa saja dicoret," kata Andi yang baru saja meluncurkan buku "Manusia Multidimensi".

Namun, Andi menyatakan, pada dasarnya tim-tim peserta ISL ini siap memenuhi ketentuan yang berlaku sesuai persyaratan klub profesional. Sebelumnya, Semen Padang sempat berkeinginan menjadikan Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Sumatra Selatan, sebagai markas pada musim kompetisi 2010-2011. Permohonan ini sebagai antisipasi bila Stadion Agus Salim yang merupakan markas klub berjuluk "Kabau Sirah" tidak lolos verifikasi PT Liga Indonesia.

Antipasi pihak Semen Padang ini dilakukan, lantaran Stadion Agus Salim termasuk delapan stadion yang di proyeksikan untuk diperbaiki sebelum kompetisi ISL bergulir pada 18 September 2010.

Soal izin dari pihak keamanan ketika menjadi tuan rumah yang sempat menjadi masalah pada musim lalu, menurut Andi, Liga pun mencoba mencari solusi dengan menyiapkan stadion alternatif bagi tim yang tak bisa mendapatkan izin pertandingan. Ketiga stadion tersebut yakni Stadion Kanjuruhan Malang, Manahan Solo, dan Jatidiri Semarang.

Andi juga menyambut baik soal penalti yang diajukan pihak sponsor jika satu pertandingan di kompetisi ini tidak dapat dilaksanakan.

Soal dana APBD, Andi menilai pemerintah harus memberikan alternatif sumber dana bagi klub-klub jika tidak dapat lagi menngunakan dana APBD. "Ya pemerintah harus memberikan alternatif pengganti. Seperti ada program satu BUMN untuk membantu olahraga. Hal itu hendaknya dapat dilaksanakan," katanya. (ANT)

No comments: