Sunday, September 12, 2010

Radja Nainggolan Cibir Keangkuhan PSSI


INILAH.COM, Cagliari – Keberhasilan Radja Nainggolan membawa Cagliari memimpin Seri A untuk sementara, merupakan cibiran buat PSSI. Kenapa bisa?

Nama Radja Nainggolan sempat disebut-sebut akan membela tim nasional Indonesia di pentas internasional. Kecuali Radja Nainggolan, tersebut pula sejumlah pemain lain berdarah Indonesia yang kini merumput di berbagai klub luar negeri seperti Sergio van Dijk dan Irfan Bachdim.

Jika saja mereka bergabung dengan tim nasional, cara seperti ini lebih masuk akal ketimbang proses naturalisasi yang pernah digagas Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, beberapa tahun lalu. Pasalnya, mereka adalah pemain-pemain yang di darahnya masih mengalir warna Merah-Putih.

Beda dengan proses naturalisasi yang direncanakan Nurdin Halid beberapa waktu yang lalu. Saat itu, Nurdin melalui agen pemain, mendatangkan sejumlah pemain kacangan asal Brasil untuk dinaturalisasi dan membela Indonesia. Untung saja, program tersebut gagal menjadi kenyataan.

Proses rencana bergabungnya Radja Nainggolan, Sergio van Dijk, dan Irfan Bachdim, akhirnya juga gagal. Ironisnya, upaya menggagalkan itu justru datang dari orang-orang di kalangan dalam PSSI sendiri.

Karena itu, aksi menawan Radja Nainggolan bersama Cagliari bisa menjadi cibiran bagi keangkuhan PSSI. Radja Nainggolan membuktikan, secara teknis, dirinya jauh di atas layak untuk membela tim nasional.

Penampilan Radja Nainggolan sendiri cukup mengesankan. Sebagai pemain belakang, dia harus berhadapan dengan penyerang Roma yang terkenal tajam, termasuk Francesco Totti, Daniele De Rossi, David Pizarro, dan Marco Borriello.

Cagliari mencetak gol kilat melalui putra mantan bintang AS Roma, Daniele Conti saat pertandingan jalan delapan menit. Dia memanfaatkan umpan Andrea Cossu.

Roma memang mampu menyamakan kedudukan 10 menit kemudian melalui Daniele De Rossi. Gelandang tim nasional Italia ini berhasil menyelesaikan umpan Francesco Totti.

Tapi, empat menit kemudian, malapetaka menimpa Roma. Nicolas Burdiso mendapat kartu merah dari wasit. Di menit ke-25, giliran Totti harus keluar lapangan dan digantikan Guillermo Burdisso.

Radja Nainggolan dan kawan-kawan memetik dua gol tambahan sebelum turun minum. Alessandro Matri sukses melakukan eksekusi penalty di menit ke-23 sebelum Robert Acquafresca mencetak gol ketika di menit ke-38 memanfaatkan umpan Davide Biondini.

Memasuki babak kedua, Cagliari memperbesar keunggulannya. Baru dua menit setelah istirahat, Matri kembali menjebol gawang Roma yang dikawal Julio Sergio. Kali ini, dia menyelesaikan umpan Andrea Cossu.

Dua menit menjelang bubaran, giliran Andrea Lazzari yang melengkapi pesta gol Cagliari. Dia menuntaskan umpan Cossu.

Radja Nainggolan sendiri tampil penuh selama 90 menit pada pertandingan ini. Pelatih Cagliari, tak seperti pada partai perdana, tak menariknya di tengah pertandingan. Tiga pemain yang digantinya adalah Daniele Conti, Robert Acquafresca, dan Alessandro Matri. [ing]

No comments: