Wednesday, September 8, 2010

Korut Minta Beras ke Korsel


Korea Utara (Korut) telah meminta beras, semen dan peralatan konstruksi dari Korea Selatan (Korsel) sebagai bantuan untuk banjir yang terjadi di negara komunis tersebut, menurut laporan berita pada Selasa (7/9).

Permintaan tersebut dikeluarkan setelah penawaran oleh Korsel pada pekan lalu yang akan menyediakan 10 miliar won (US$8,5 juta) untuk bantuan darurat, seperti makanan, bahan bantuan dan peralatan pertolongan pertama, tetapi bukan beras atau peralatan konstruksi, untuk membantu pemulihan.

Bila kedua saingan, yang masih tegang karena tenggelamnya kapal perang Korsel pada Maret, menyetujui paket bantuan tersebut, akan menjadi pengiriman bantuan besar pertama dari Seoul sejak kejadian kapal karam.

Seoul menuduh Pyongyang untuk bertanggung jawab atas insiden itu. Permintaan tersebut disampaikan melalui Palang Merah Korut pada akhir pekan, kata kantor berita Korsel, Yonhap.

Para pejabat Palang Merah Korsel dan Kementerian Persatuan tidak secepatnya mengkonfirmasi laporan tersebut.

Hujan besar turun pada Juli dan Agustus di wilayah utara Korut yang berbatasan dengan China serta propinsi timurnya, memaksa ribuan orang mengungsi dari rumahnya dan menenggelamkan peternakan mereka.

Amerika Serikat telah menambah sanksi keuangan terhadap Korut di tengah tanda-tanda negara terisolasi tersebut, di bawah tekanan ekonomi besar karena kutukan internasional atas provokasinya, mengharapkan untuk melanjutkan pembicaraan mengenai persenjataan.

Korsel menutup kemungkinan dialog dengan Korut setelah penenggelaman kapal perangnya, menuntut permintaan maaf dan janji tidak melakukan penyerangan, tetapi mendapat tekanan dalam negeri untuk memberi bantuan kemanusiaan.

No comments: