Friday, September 3, 2010

Darko Mengaku Malu

Sesaat setelah wasit Olehadi meniup peluit panjang, kesedihan menyelimuti semua personel Persib. Mereka tertunduk di lapangan, seolah tak percaya Persib dikalahkan oleh Sriwijaya FC dengan skor sangat telak 0-6.

Begitu pun di bangku pemain cadangan, pemain terlihat lesu tak kuasa melihat papan skor Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Rabu (1/9) malam, yang memperlihatkan skor yang sangat kontras, enam gol tanpa balas.

Salah satu "terdakwa" dalam pertandingan ini adalah pelatih anyar Persib, Daniel Darko Janackovic. Darko menjadi sentral dari luapan kekecewaan dari bobotoh yang mengecam atas kekalahan ini.

Seusai pertandingan, Darko hanya bisa tertegun di salah satu bangku di tempat pemain cadangan. Kedua tangannya menutup wajahnya yang memerah karena malu dengan hasil bodoh ini. "Terus terang saya malu dengan hasil pertandingan ini," kata Darko sambil sesekali jari jemarinya mengusap matanya.

Memang kekalahan ini adalah kekalahan terbesar Persib dari tim lokal Indonesia sepanjang sejarah. Kekalahan terbesar Persib selama berkiprah di Liga Indonesia tidak lebih dari 0-3 saja atau selisih tiga gol.

Persib memang pernah kalah dalam limit skor enam gol lebih, tapi saat itu Persib dikalahkan oleh tim-tim asal Eropa, seperti saat dikalahkan AC Milan dengan skor 8-0 pada tahun 1995.

No comments: