Sunday, September 5, 2010

Bos Ryanair: Singkirkan Co-Pilot dari Kokpit

Jakarta - Bos Ryanair Michael O'Leary melemparkan wacana yang kontroversial lagi di bidang penerbangan. O'Leary berpendapat tak perlu ada co-pilot di kokpit pesawat. Bila ada hal darurat pada pilot, pramugari bisa menggantinya!

"Kenapa setiap pesawat mempunyai 2 pilot. Serius, Anda hanya butuh satu pilot. Singkirkan pilot kedua. Biarkan komputer yang menjalankannya," ujar O'Leary dalam wawancara dengan majalah Bloomberg BusinessWeek, seperti dilansir dari Telegraph, Minggu (5/9/2010).

Alasan utamanya adalah, efisiensi, demi penghematan. Ketika ditanya apa yang akan terjadi jika satu-satunya pilot itu sakit saat menerbangkan pesawat, O'Leary menjawab, "Jika pilot mengalami keadaan darurat, dia akan menekan bel, memanggil pramugari masuk dan bisa menggantikan".

Ide ini dianggap konyol oleh para pilot. Komitmen O'Leary untuk keselamatan penumpang pun dipertanyakan.

Pilot senior Patrick Smith misalnya, menilai ide pemilik maskapai Low Cost Carrier (LCC) tersebut 'jauh dari tak masuk akal'. "Bahkan di setiap kegiatan rutin pun, penting untuk memiliki orang kedua di sana," jelas Smith.

Pendapat Smith diperkuat Sekjen British Airline Pilots’ Association Jim McAuslan. "Sarannya tak bijak, tak aman dan publik akan merasa ngeri." ujar McAuslan.

Hal yang sama dikatakan pendiri FlyersRights.org, kelompok advokasi penumpang penerbangan Kate Hanni, "Dia menghina martabat penerbangan publik setiap dia membuka mulutnya".

O'Leary, pemilik LCC dari Inggris ini menerapkan tarif pada kelebihan bagasi ekstra saat liburan musim panas tahun ini. Dia juga menelorkan ide mengenakan tarif 1 Poundsterling bila ada penumpang menggunakan lavatory (WC).

Tak kalah kontroversial, O'Leary juga pernah mewacanakan penumpang berdiri di dalam pesawat.

No comments: