Sunday, September 12, 2010

Axiata Investments Malaysia Kuasai 66,59% Saham di XL

INILAH.COM, Jakarta - Memanasnya hubungan Indonesia dengan Malaysia dapat mempengaruhi bisnis investasi, salah satunya bisnis telekomunikasi Malaysia di Indonesia, yaitu XL.

Salah satu ekspansi bisnis Malaysia di Indonesia antara lain PT XL Axiata Tbk (EXCL). Perusahaan telekomunikasi EXCL termasuk salah satu operator terbesar ketiga di Indonesia setelah PT Telkomsel dan PT Indosat. Mayoritas pemegang saham PT XL Axiata Tbk, yaitu Axiata Investments (Indonesia) SDN. BHD sebesar 66,59% untuk data per 31 Agustus 2010 dan Emirates Telecommnunications Corporation (Etisalat) International Indonesia Limited sebesar 13,31% per 31 Agustus 2010.

Sebelumnya, dua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yaitu Front Rakyat Anti Malaysia (FRAM) dan Gerakan Mahasiswa Pelajar untuk Rakyat (Gempur) meminta masyarakat untuk memboikot produk buatan Malaysia. Hal ini terkait XL ada hubungan dengan Malaysia.

"Kami menduga pihak intelijen Malaysia mendapat informasi melalui XL. Oleh karenanya kami mendesak pemerintah untuk segera membekukan perusahaan XL. Saya juga meminta masyarakat untuk memboikot produk Malaysia sebagai bentuk nasionalisme," ujar Anggota Fram, Munzir, melalui pesan singkatnya, Jumat (10/9).

Sebelumnya FRAM dan Gempur melakukan protes di Kedutaan Besar Malaysia, Petronas dan kantor Axiata Company serta graha XL di kawasan Mega Kuningan.

Terkait rencana permintaan dua LSM untuk boikot produk XL tersebut, Head of Corporate Communication EXCL Febriati Nadira dan Direktur Utama EXCL Hasnul Suhaimi belum menjawab pertanyaan INILAH.COM yang diajukan lewat pesan singkat.

Pada perdagangan saham Senin (6/9)-Selasa (7/9), saham EXCL ditutup stagnan di level Rp5.000 per lembar saham. [cms

No comments: