Wednesday, September 8, 2010

Ancaman "Deadlock" Jakarta Solusi SBY Vs Boediono Tak Kompak?


JAKARTA, KOMPAS.com — Wacana pemindahan ibu kota sebagai salah satu upaya mengatasi kepadatan dan kemacetan di Jakarta ternyata belum diintegrasikan dengan 17 langkah terobosan yang ditetapkan Wakil Presiden Boediono.

Wacana pemindahan ibu kota diungkapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyusul pernyataan berbagai pihak yang menilai Jakarta sudah terlalu padat. Sementara 17 langkah terobosan mengatasi kemacetan ditetapkan di kantor Wapres beberapa waktu lalu.

Menurut Ketua Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto di kantor Wapres, Jakarta, Rabu (8/9/2010), kedua padangan itu belum diintegrasikan. "Kita menunggu arahan Presiden lebih lanjut," jawab Kuntoro singkat.

Penjelasan ini diberikan Kuntoro menyusul pertanyaan wartawan mengenai masih pentingkah 17 langkah terobosan untuk mengatasi kemacetan jika Presiden mengedepankan pemindahan ibu kota sebagai solusi?

Sebelumnya, Kuntoro menjelaskan ke-17 langkah terobosan yang dihasilkan di kantor Wapres telah diteruskan kepada berbagai pihak untuk mendapatkan masukan dan penyempurnaan. "Saya harapkan masukan itu akan menambah langkah-langkah pemerintah untuk mengatasi kemacetan, yang diperkirakan pada tahun 2012 akan terjadi deadlock," kata Kuntoro.

Namun, saat ditanya kaitannya dengan tiga opsi pemindahan Ibu Kota yang disampaikan Presiden, Kuntoro mengaku belum mendapat arahan dari Kepala Negara.

Begitu pula saat ditanya apa pentingnya ke-17 langkah terobosan yang dihasilkan Wapres jika Presiden membuka opsi pemindahan ibu kota sebagai solusi, ia tak langsung menjawab. Kuntoro lalu mengakui bahwa kedua pandangan dan alternatif solusi yang ditawarkan Wapres dan juga Presiden belum diintegrasikan.

No comments: