Saturday, September 4, 2010

Wiranto: Tak Layak Kedaulatan Diukur dari Ekonomi

Jakarta - Ketua Umum Hanura, Wiranto, mengomentari pidato Presiden SBY soal hubungan Indonesia-Malaysia. Wiranto menilai tidak layak kedaulatan diukur dari sisi untung rugi ekonomi.

"Kami sangat menyesalkan kedaulatan diukur dari untung rugi ekonomi," ujar Wiranto saat buka bersama di Kantor DPP Hanura, Jl diponegoro, Jakarta Pusat, Jumat (3/9/2010).

Wiranto juga menilai setelah mengalami berbagai tindakan yang tidak sepantasnya dilakukan oleh negeri Jiran. Maka harusnya pemerintah bersikap lebih keras.

"Tentunya tidak gegabah, bukan tanpa perhitungan kita lakukan, tapi berdasarkan suatu pertimbangan kedaulatan nasional harus dijaga," tegas Wiranto.

Menurut Wiranto, saat pasukan sekutu mendarat di Surabaya dulu. Tanpa memikirkan kerugian materi dan korban jiwa, para pemuda Surabaya dulu memilih mempertahankan kedaulatan. Apa pun resikonya.

"Itu harga dari kedaulatan," ujar mantan Panglima ABRI ini.

Sementara itu Sekretaris Fraksi Hanura, Saleh Husin mengusulkan agar pemerintah menarik Dubes RI dari Malaysia.

"Saya yakin suatu hari nanti mereka akan melakukan hal seperti ini lagi. Tarik Dubes di Malaysia itu akan membuat efek jera," ujar Saleh.

No comments: