Saturday, September 11, 2010

Indonesia Digunduli 3:0 oleh Malaysia


JAKARTA- Pertemuan tingkat menteri dengan Malaysia di Kinabalu pada 6 September lalu adalah bukti kekalahan diplomasi bagi Indonesia. Tak main-main, dalam sengketa terkait tapal batas, Indonesia menderita kekalahan telak 3: 0.

“Kita sudah kalah 3:0 pertama pihak Malaysia tidak mau minta maaf, walaupun secara implisit mereka mengaku salah. Kedua yaitu surat SBY yang tidak dibalas oleh Perdana Menteri Malaysia dan yang terakhir perundingan mulai dari 0 lagi,” ucap Direktur Lingkar Madani Ray Rangkuti saat menggelar jumpa pers di Institute Hijau, Jakarta Selatan, (8/9/2010).

Perundingan Kinabalu, lanjutnya, memang tidak tuntas dan Malaysia memang ingin membawa persoalan ini ke mahkamah internasional. "Tapi dia (Malaysia) menanam citra bukan Malaysia yang menginginkan sengketa ini dibawa ke Mahkamah Internasional," sambungnya.

Seperti diketahui, hubungan Indonesia dan Malaysia kembali memanas belakangan ini. Hal tersebut dipicu insiden penangkapan tiga petugas DKP di Bintan, Riau pada 13 Agustus lalu.

Penyelesaian sengketa dengan ‘diplomasi barter' membuat publik di Indonesia marah. Para aktivis pun lantas melampiaskan kemarahannya dengan menggelar aksi menghujat Pemerintah Malaysia dengan cara melempari Kedubes Malaysia di Jakarta dengan kotoran manusia serta aksi pembakaran bendera Malaysia.

Pemerintah Malaysia pun akhirnya terprovokasi dengan aksi ini. Mereka mengancam kesabarannya bisa hilang serta mempertimbangkan mengeluarkan travel advisory kepada warga negaranya yang akan berkunjung ke Indonesia. Kedua pihak lantas sepakat menyelesaikan persoalan ini di meja perundingan.

No comments: