Monday, September 13, 2010

Ilmuwan Indonesia Unjuk Gigi di Konferensi Manajemen Dunia


Roma - Andreas Raharso, direktur penelitian Global Hay Group yang berbasis di Singapura terpilih menjadi salah satu session chair di Strategic Management Society (SMS) conference pada tanggal 12-15 September di Roma Italia.

Beranggotakan 2.500 orang dari 60 negara di seluruh dunia, konferensi SMS menjadi ajang bergengsi bagi setiap praktisi bisnis maupun akademisi bidang manajemen di dunia untuk mempresentasikan makalah maupun ide-ide terbaru di bidang strategi bisnis dan manajemen.

Setiap tahunnya SMS mengadakan konferensi taraf dunia dimana para pembicaranya terdiri dari para eksekutif, pejabat pemerintah dan akademisi dari berbagai intitusi terkemuka di dunia. Untuk menjadi pemakalah di SMS conference, panelis harus memberikan terobosan baru dan segar dalam dunia manajemen strategi.

Panitia konferensi SMS tahun ini menerima lebih dari 1.100 proposal yang masuk dan kemudian diseleksi oleh komite yang beranggotakan para pemikir terbaik dunia dalam bidang ini.

Andreas Raharso sendiri adalah koordinator Ikatan Ilmuwan Indonesia International (I-4) untuk wilayah Asia yang tercatat menjadi orang Indonesia pertama yang berhasil menjadi session chair di konferensi paling bergengsi di bidang manajemen tersebut. Sebagai salah satu session chair, ia akan mendatangkan para panelis kaliber internasional, termasuk salah satunya Emmir Satar, Presdir Garuda untuk berdiskusi dengan panelis lain.

"Saya ingin mengenalkan pada dunia bahwa orang Indonesia mampu dan sanggup untuk berbicara pada level dunia. Sudah saatnya ilmu mengalir dari Timur ke Barat dan bukan sebaliknya" ujar Andreas Raharso.

Dalam kesempatan tersebut Dr Andreas Raharso akan membawakan topik Strategy Execution: Eastern Perspective on Self Organization.

Selain Andreas, dosen muda FE UGM Rangga Almahendra juga akan menjadi salah satu pemakalah dalam sesi berbeda. Sebelumnya ia juga menjadi pembicara pada konferensi SMS di Washington DC tahun lalu.

"Bidang keilmuan dan ketrampilan manajemen di level stratejik harus terus dikembangkan, agar kita bisa mencetak lebih banyak lagi pemimpin-pemimpin yang visioner dari Indonesia” ujar Rangga yang akan mengisi sesi Innovation and Knowledge Acquisition in a Global Context dalam konferensi tersebut.

Baik Andreas maupun Rangga, berharap bahwa dikemudian hari makin banyak orang Indonesia yang bisa unjuk gigi dalam konferensi international bergengsi lainnya.


(sal/rdf)

No comments: