Saturday, September 11, 2010

Gillard: Kevin Rudd Jadi Menlu


SYDNEY, KOMPAS.com — Perdana Menteri Australia Julia Gillard, Sabtu (11/9/2010), mengumumkan, mantan Perdana Menteri Kevin Rudd menjadi menteri luar negerinya. Pengumuman itu terjadi kurang dari tiga bulan setelah Gillard menggulingkan Rudd secara mendadak dari kursi Perdana Menteri.

Pemimpin perempuan pertama Australia itu mengumumkan pengangkatan tersebut ketika dia melakukan perubahan besar pada kabinetnya, setelah minggu lalu dipastikan memegang tampuk kekuasaan menyusul pemilihan umum yang gagal langsung memberi kemenangan bagi Partai Buruh yang berhaluan kiri tengah itu. Gillard, yang memimpin pemerintah minoritas yang mencakup seorang anggota Partai Hijau, dua anggota independen dan seorang mantan whistleblower perang Irak, telah berjanji sebelumnya bahwa Rudd akan menjadi anggota senior kabinetnya jika dia memenangkan pemilihan.

"Urusan luar negeri dan pertahanan akan dijabat Kevin Rudd sebagai menteri luar negeri dan Stephen Smith sebagai menteri pertahanan," kata Gillard, yang dengan itu mengakhiri berminggu-minggu spekulasi tentang nasib Rudd, seorang mantan diplomat yang bisa berbahasa Mandarin dan dikenal karena minatnya dalam urusan global. Smith, yang telah menjabat sebagai menteri luar negeri sejak Rudd memimpin Partai Buruh yang meraih kekuasaan dalam sebuah kemenangan dalam pemilu pada November tahun 2007, akan menjadi menteri pertahanan untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan John Faulkner.

Rudd digulingkan dari posisi perdana menteri oleh Gillard pada 24 Juni lalu, setelah Rudd kehilangan dukungan dari rekan-rekan Partai Buruh-nya menyusul serangkaian perubahan kebijakan dan rating-nya yang melorot dalam berbagai jajak pendapat. Waktu itu Gillard mengatakan, ia memutuskan untuk menantang mantan pemimpinnya itu karena pemerintahannya telah "kehilangan arah". Namun, mantan pengacara itu dikenal karena keahlian sebagai seorang negosiator, juga mengatakan bahwa Rudd akan diterima sebagai menteri senior dalam kabinetnya begitu dia memenangkan kembali pemilihan.

No comments: