Wednesday, September 8, 2010

14 Bandara Baru Akan Dibangun


JAKARTA, KOMPAS.com - Menghadapi semakin tingginya industri penerbangan nasional, pemerintah berencana untuk membangun 14 bandara baru di Indonesia.

Dana sebesar Rp 236 miliar pun disiapkan untuk memulai pembangunannya tahun depan melalui RAPBN 2011.

Menteri Perhubungan Freddy Numberi mengatakan, selain bertumbuhnya industri penerbangan, dalam waktu beberapa tahun lagi juga akan dilaksanakan liberalisasi penerbangan ASEAN.

"Sebanyak 14 bandara yang dibangun, sementara yang lainnya ditingkatkan kapasitasnya," kata Freddy di Jakarta, Rabu (18/8/2010).

Pada kesempatan lain, Kepala Pusat Komunikasi Kemenhub, Bambang Supriyadi Ervan menyebutkan, ke-14 bandara yang akan dibangun adalah Kuffar (Seram Timur), Bone, Enggano, Muara Bungo, Muara Teweh, Morowali, Saumlaki, Sinak Baru, Tojo Una Una, Tual Baru, Wagete Baru, Waisai (Raja Ampat), Namniwel dan Sumarorong.

Bandara-bandara tersebut, jelasnya, ada yang masuk dalam bandara perintis ada juga yang langsung masuk kategori internasional.

Menurutnya, tiga bandara yaitu di Enggano, Bone dan Waisai akan dibangun dengan ukuran runway 900x30 meter sehingga hanya bisa diterbangi pesawat kecil seukuran ATR 42 terbatas, DHAC7 atau Cassa.

Sedangkan sebelas lainnya bakal dibangun dengan luas landasan 1.400x30 meter dan bisa dilalui oleh pesawat sejenis Herkules atau ATR 72.

Disebutkannya, pembangunan bandara-bandara tersebut dilakukan untuk membantu meningkatkan transportasi bagi masyarakat di daerah.

"Untuk membantu meningkatkan pembangunan di daerah, terutama Indonesia timur," ujar Bambang.

Menurutnya, pemerintah mempersilakan pemda dan swasta untuk bekerjasama mengelolanya.

Bila pemerintah membangun air set yang terdiri dari runway dan navigasinya, maka pemda dan swasta bisa berinvestasi pada pengelolaan terminal bandaranya.

Sementara bandara lain yang telah ada juga bakal ditingkatkan. Lima bandara internasional yang akan ditingkatkan kapasitasnya adalah, Soekarno Hatta (Jakarta), Juanda (surabaya), Ngurah Rai (Denpasar), Polonia (Medan) dan Hasanuddin (Makassar).

Peningkatan lima bandara tersebut dilakukan untuk mempersiapkan Indonesia menghadapi kebijakan open sky atau penerbangan bebas di ASEAN.

"Seluruh dana yang disiapkan untuk pengembangan dan pembangunan bandara tersebut, mencapai Rp 646,24 miliar," katanya.

No comments: