Tuesday, August 31, 2010

Surat perdamaian SBY dibalas dengan peringatan PM Malaysia

Jakarta - PM Datuk Seri Najib Tun Razak memperingatkan pemerintah Indonesia bertindak cepat meredakan demonstrasi di Tanah Air. Jika tidak, akan berisiko menimbulkan murka warga Malaysia.

Najib menangkis pihaknya lunak dalam menyikapi demonstrasi di perwakilan Malaysia di Jakarta. Dia menyatakan, jika demo itu terus berlanjut, bisa menimbulkan aksi kemarahan balasan.

"Saya berharap pemerintah Indonesia tidak akan membiarkan demonstrasi warga mereka - yang dibayar oleh beberapa kalangan - untuk membuat kerusuhan," katanya pada Sabtu kemarin seperti dilansir The Star, Minggu (29/10/2010).

Najib menyatakan, pihaknya menjamin situasi di Malaysia di bawah kendali. Namun yang paling penting, seharusnya tidak mengarah ke situasi yang membahayakan hubungan bilateral kedua negara.

"Warga Malaysia harus tetap tenang dan tidak reaktif pada setiap provokasi," katanya.

Najib juga menekankan semua warga negara harus menghormati hukum negara. Tindakan tegas akan diberlakukan pada mereka yang melanggar UU dan pengadilan akan menjatuhkan hukuman.

Demo terakhir yang terjadi di Kedubes Malaysia di Jakarta terjadi pada Kamis (26/8). Penjagaan perwakilan Malaysia di Indonesia diperketat, demikian juga dengan rumah dinas Dubes. Demo ini terkait peristiwa di perairan Pulau Bintan 13 Agustus pukul 21.00 WIB yang menyebabkan 3 petugas KKP ditahan hingga 16 Agustus oleh polisi Johor. Banyak tokoh dan anggota DPR menuding kurang tegasnya pemerintah dalam berdiplomasi dengan Malaysia.
(nrl/anw)

No comments: