Tuesday, August 31, 2010

Benda Jatuh di Cirebon Bukan Meteor

Jakarta, Lapan.go.id - Senin (23/8), Setelah menganalisis informasi dan sampel lempengan beku, Lapan menyimpulkan bahwa benda jatuh di Pabrik Gula Rajawali II Tersana Baru, Cirebon bukan meteor. Kesimpulan diambil berdasarkan penjelasan dari Kapolsek Babakan, observasi lapangan, informasi para saksi, dan analisis lempengan beku.
Observasi menunjukkan tidak adanya lubang di tempat kejadian. Di lokasi tersebut hanya ada tanah datar berpasir yang sebelumnya ada lempengan bekuan. Lempengan ini awalnya diduga meteorit. Menurut peneliti astronomi dan astrofisika Lapan, Prof. Dr. Thomas Djamaluddin, tidak adanya lubang mengindikasikan tidak adanya tumbukan keras. Padahal meteor yang jatuh ke bumi akan mengakibatkan tumbukan.
Thomas menjelaskan, dari analisis fisik tersebut terlihat bahwa lempengan yang tampak seperti logam, namun sangat rapuh dan tidak menunjukkan sifat magnetik. Ini berbeda dengan sifat meteorit yang sangat keras. “Selain itu, secara astronomi, tidak dikenal adanya meteorit yang meleleh dan menghasilkan api,” ujarnya.
Menurutnya, api yang dihasilkan disebabkan oleh belerang. Ini dibenarkan oleh saksi mata yang menyebutkan bahwa ada bau belerang yang sangat menyengat saat benda tersebut terbakar.
Ternyata, zat ini pula yang mengakibatkan munculnya api berwarna biru saat benda tersebut terbakar. Thomas menjelaskan, belerang atau sulfur adalah zat yang mudah terbakar dan bila terbakar menimbulkan nyala api berwarna biru. Api biru tersebut juga dapat dilihat pada foto-foto lava belerang panas di Kawah Ijen, Bondowoso, Jawa Timur. “Belerang juga mudah meleleh pada suhu di atas 100 derajat Celcius. Bila terpapar panas hingga 200 derajat Celcius, warnanya berubah menjadi merah tua. Warna itulah yang terdapat pada sebagian sampel lelehan,” ia memaparkan.
Belerang memang mudah ditemukan di pabrik gula tersebut. Hal ini disebabkan, sulfur menjadi campuran untuk memutihkan kristal gula. Lokasi yang diduga tempat jatuhnya meteor pun berada di lintasan pembuangan limbah belerang.
Jadi, berdasarkan kajian tidak adanya tumbukan serta munculnya api dan lelehan, Lapan menyimpulkan dugaan meteor di Cirebon sebenarnya belerang yang dibakar atau terbakar.

No comments: