Sunday, August 29, 2010

INDRA Radar Pertama Buatan Indonesia


Tanggal 24 Oktober 2008 merupakan hari yang bersejarah bagi perkembangan dunia IPTEK Indonesia, khususnya teknologi radar.Hari itu, pertama kalinya Indonesia berhasil meluncurkan radar maritim INDRA (Indonesian Radar) yang produksinya sepenuhnya dilakukan oleh anak bangsa.

Radar Maritim (Coastal Radar) INDRA saat diujicobakan di Pantai Cilegon, Kota Cilegon, Banten berhasil mendeteksi dan mengukur jarak sebuah kapal yang sedang berlayar di laut dengan akurat. Saat uji coba berlangsung, disaksikan oleh Dinas Litbang TNI-AL.

Radar ini dibuat dengan kemampuan mendeteksi dan mengukur sebuah jarak kapal di lautan dengan memanfatkan teknologi Frequency Modulated Continuous Wave (FMCW), dimana menghasilkan daya pancar yang sangat rendah. Daya pancarnya yang hanya 2 watt tidak akan membuat perangkat-perangkat lain disekitarnya terganggu. Selain itu, sangat lemah dideteksi oleh radar scanner membuat INDRA ideal sebagai radar senyap.

Radar ini diberi nama INDRA CXD-1, mempunyai daya jangkau 2 km, 4 km, 8 km, 16 km, 32 km dan maksimum 64 km. Sistem transmitter menggunakan X band (sekitar 9.0 GHz).

Penempatan radar menggunakan tower diintegrasikan dengan antena. Pengolah citra radar menggunakan MATA (Maritime Tracking Aid) serta IRNET (INDRA Network) dimana tampilan dengan layar warna VGA resolusi minimal 1280 x 1024 pixels, sistem operasi Linux/Unix.

Radar Maritim INDRA dibuat oleh Solusi247 sebuah perusahaan teknologi informasi berlokasi di Jakarta. Melalui divisi radar RCS-247 (Radar & Communication Systems), Solusi247 berkerjasama sama dengan PPET-LIPI (Pusat Penelitian Elektronik dan Telekomunikasi) Bandung, ITB, UI, IDE (Innovation Design Engineering), IRCTR-TU Delft (International Research Centre for Telecommunication-transmission and Radar) Belanda, INFRANET, IBM dan PT. Serang Shipyard membuat radar ini.

Saat ini RCS-247 telah mengembangkan Radar Kapal (Marine Radar) dengan nama INDRA-MX-1, INDRA-MX-1A, INDRA-MXD-1, dan INDRA-MXD-1A serta radar penembus tanah (Ground Penetrating Radar).

No comments: