Thursday, July 12, 2012

Saling Sindir Joko Widodo dan Fauzi Bowo

Jakarta-Sebagai calon incumbent, popularitas dan elektabilitas Fauzi Bowo unggul dibanding calon lainnya. Survei PDI Perjuangan dari Indobarometer awal Februari 2012, popularitas Jokowi di urutan ketiga setelah Foke dan Tantowi Yahya. Namun Jokowi menjadi penantang terkuat Foke. Ini jika dibandingkan dengan survei Cyrusnetwork pada Desember 2011. Elektabilitas Jokowi kala itu hanya 6 persen, bahkan di bawah Faisal Basri. Foke bertengger di urutan pertama dengan 25,3 persen.

Pada Januari 2012 elektabilitas Jokowi melompat menjadi 17,3 persen persis di bawah Foke yang turun menjadi 24,0 persen. Survei Cyrusnetwork akhir Januari 2012 menempatkan Jokowi sebagai saingan utama Foke. Sebanyak 38 persen responden memilih Joko sebagai calon gubernur. Foke hanya dipilih 34,0 persen. Sejak itu rivalitas keduanya semakin memanas. Kedua kubu sudah saling serang via pernyataan-pernyataannya.

Kemacetan Jakarta
“Ini hanya masalah komitmen menyelesaikan masalah. Kalau masalahnya macet ya harus selesaikan dulu lewat alokasi anggaran.”

“Kalau saya sebagai manajer kota, saya panggil ahlinya, berapa duit yang dibutuhkan."

“Masalah utama, harus terjun sendiri. Jangan di belakang meja, itu tidak bisa.” (15 Januari 2012)

Atasi Banjir Jakarta

Banjir menjadi salah satu masalah utama warga Jakarta yang belum selesai. Jokowi merasa punya kiat khusus mengatasi banjir Jakarta. Menurut Jokowi, pendekatan untuk menangani banjir di Solo bisa digunakan di Jakarta. “Pendekatannya saya kira sama,” kata Wali Kota Solo itu. Langkah yang dipakai di Solo cukup ampuh. “Dulu Solo ada delapan titik banjir, sekarang tinggal satu tempat yang banjir.”

“Kalkulasi banjir butuh duit berapa, tinggal panggil pelaksananya. Kalau APBD tidak bisa menutupi, panggil investor. Pelaksanaan proyek harus dicek setiap hari karena pasti ada masalah di lapangan dan itu harus ditangani sendiri.” (15 Januari 2012)

Mobil Esemka

Gencarnya media memberitakan mobil Esemka sepertinya membuat Foke tidak tahan berkomentar. Pada pertemuan warga RW 12 Kelurahan Kebayoran Lama Selatan Fauzi Bowo mengatakan SMK di Jakarta tidak hanya ahli membuat mobil tapi juga yang lain, seperti pesawat terbang dan laptop. "Mungkin saya kurang bisa jualan di media seperti sebelah." (13 Januari 2012)

Fauzi Bowo kembali menyindir Jokowi. "Bukan di Solo doang murid SMK bisa bikin mobil. Di Jakarta juga." Foke mengaku belum bisa menggunakan mobil produksi SMK, bahkan belum mau mempromosikannya. Mobil produksi SMK belum punya sertifikasi. "Saya tidak akan buru-buru promosikan produk yang belum diuji kelayakan." (1 Februari 2012)

Gubernur Foke silahturahim di pondok pesantren Al-Mahbubiyah, Jalan Jeruk, menyindir calon gubernur dari luar daerah. "Sayang kalau sampai orang (daerah) lain yang jadi (gubernur). Nanti kalau Jakarta acak-acakan dia bisa saja minta berhenti, pulang ke kampungnya." (10 Maret 2012)

Nachrowi, calon wakil Fauzi Bowo, di Gelanggang Olah Raga Otista juga menyindir Jokowi. "Kami akan mengabdi kepada rakyat Jakarta hingga massa jabatan kami selesai, kecuali jika kami meninggal dunia." (3 Juli 2012)

Di sela kampanyenya Jokowi menanggapi sindiran Nachrowi. "Lihat saja yang lain, ada juga yang masih menjabat. Yang penting kan apa yang akan kita perbuat bagi daerah. Ke depannya seperti apa." (5 Juli 2012)

Pembangunan Koridor Busway
Ketika memaparkan visi misinya, Jokowi menyindir Foke yang lambat membangun koridor busway. Menurutnya 10 koridor sudah dibangun sebelum tahun 2007. “Masak selama lima tahun sampai tahun ini koridor yang dibangun cuma satu.” (24 Juni 2012)

Nachrowi membalas serangan Jokowi di hadapan massa kala berkampanye di Kecamatan Pinang Ranti, Kelurahan Makasar, Jakarta Timur. "Pendatang dari luar Jakarta mana mengerti Jakarta sama seperti penduduk Jakarta asli." (26 Juni 2012)

No comments: