Monday, December 5, 2011

Korut Buka Diri untuk Telepon Genggam


Liputan6.com, Seoul: Negara Korea Utara dikabarkan akan mempunyai 1 juta pemakai telepon genggam dengan jarigan 3G pada akhir 2011, setelah sebelumnya dilarang pemerintahannya. Banyak dari mereka berasal dari Pyongyang, yang dikenal sebagai rumah bagi para orang borjuis.

"Ternyata telah ada kenaikan pengguna dalam kurun dua tahun terakhir," ujar Michael Hay, pengacara dan konsultan bisnis yang tinggal di Pyongyang dalam tujuh tahun terakhir ini. Menurutnya, tahun lalu hanya ada 70.000 pengguna telepon seluler di kota tersebut.

"Semua pelayan di kedai kopi saja memilikinya. Jangalah kita membicarakan tentang pebisnis. Mereka jarang sekali diganggu oleh telepon," tambahnya.

Pemerintah otoriter mengakhiri larangan ponsel pada 2008, dengan menandatangani kontrak selama empat tahun dengan perusahaan Mesir, Orascom, untuk membangun jaringan 3G sebagai mitra pemerintah.

Menurut laporan dari Nautilus Institute untuk isu kemananan dan keberlangsungan masyarakat, sebanyak 60 persen wargaberusia 20-50 tahun di Pyongyang menggunakan telepon genggam. "Mereka yang masih berusia 20-30an sepertinya mengharuskan dirinya untuk memiliki telepon genggam," ujar Alenxdre Mansourov.

Menurut Orascom, jaringan 3G meliputi 94 persen dari populasi, hanya mencakup 14 persen wilayah.

Tarif menelpon di negara tersebut telah turun secara drastis sehingga merangsang pertumbuhan kepemilikan telepon genggam. Tetapi, mereka masih tetap tidak bisa menelpon keluar negeri atau mendapatkan akses internet. Pemerintah dengan ketat mengontrol aliran informasi kepada masyarakat Pyongyag.

Analis mengatakan bahwa keberadaan jaringan 3G kepada publik tidak akan menimbulkan adanya perlawanan terhadap pemerintah otoriter tersebut.

Orascom yang menjadi provider tunggal di negara tersebut, mengatakan bahwa ada 800.000 konsumen yang menggunakan layanannya tersebut. Sebelumnya, perusahaan tersebut telah di larang untuk beroperasi sejak 2004 karena seseorang pernah menggunakan telepon untuk mengebom kereta yang membawa Kim Jong-il.

Walaupun begitu, pemerintah Korea Utara berusaha agar warga negaranya terus bisa mengembangkan teknologi informatika untuk kemanjuan negaranya. (yahoonews/Reuters/MEL)

No comments: