Sunday, June 9, 2013

Habibie Rintis Industri Pesawat di Batam

Mantan Menteri Riset dan Teknologi dan juga Presiden RI ke-3 Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie berencana menyiapkan industri pesawat terbang di Batam.

Kabar ini disampaikan Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas Badan Pengusahaan (BP) Batam Dwi Djoko Wiwoho tentang komitmen BJ Habibie untuk merintis industri pesawat terbang di Bandara Internasional Hang Nadim, Kepulauan Riau.

Menurutnya, BJ Habibie sudah menyampaikan komitmennya mempersiapkan industri penerbangan di Batam dan menyatakan hanya akan merintis selama tiga tahun, setelah itu pensiun dan menyerahkan pada anak-anak terbaik bangsa.

"Kami hanya mempersiapkan perusahaan atau bibitnya. Suatu saat nanti pemerintah yang akan mengambil perusahaan industri pesawat itu. Makanya, saya buat industri pesawat," kata BJ Habibie, dikutip Haluankepri.com melalui rekaman ulang.

Rekaman ulang tersebut merupakan sambutan Habibie yang disampaikan sesaat sebelum penandatanganan MoU dengan BP Batam terkait rencana pembangunan industri pesawat terbang. Rencannya, industri tersebut sepenuhnya dikelola swasta dan Habibie sebagai Ketua Dewan Komisaris.

Menurut Djoko, disampaikan pada Kepala BP Batam Mustofa Widjaja dan sejumlah petinggi BP Batam di Jakarta saat penandatanganan pengalokasian 62 hektare dari 100 hektare lahan yang akan dibangun perkantoran, hanggar, perbaikan dan perawatan berat (maintenance, repair and overhaul/MRO) oleh PT Indonesia Aero Maintence (IAM) dan Habibie di perusahaan itu adalah ketua dewan komisaris.

Djoko juga mengatakan, Habibie yang juga pernah menjabat kepala Otorita Batam (sekarang BP Batam) sekitar 18 tahun yakin dalam tiga tahun perusahaan tersebut akan berkembang pesat sehingga sudah bisa berjalan sendiri.

"Tujuan lain dari Habibie merintis perusahaan pesawat di Batam untuk lebih mendapat manfaat dari posisi Batam yang lebih strategis. Bukan hanya Singapura dan Malaysia yang mendapatkan manfaat," kata Djoko saat memperdengarkan rekaman pidato Habibie.

Mengudara 2018

Di kancah industri penerbangan nasional, nama Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie dikenala sebagai manusia Indonesia paling jenius dan cerdas zaman pemerintah Orde Baru yang sukses membuat mata dunia terbelalak dengan mengangkasanya N-250 di langit Indonesia.
Sebelum ini, putra sulungnya, Ilham Akbar Habibie juga mengabarkan akan melanjutkan ide dan gagasan sang ayah, untuk membangun industri dirgantara nasioanal seperti masa 1995 silam.

Berbekal pengalaman sang ayah yang sudah malang melintang di dunia penerbangan, membuat Ilham berencana membangkitkan kembali industri pesawat yang sudah lama mati suri. Di bawah komando Ilham Akbar Habibie, Grup Ilthabi Rekatama berencana membuat pesawat terbang baling-baling (Regio Prop), yang akan dibuat melalui PT Regio Aviasi Industri.

“Dengan pengalaman bapak yang segudang, apalagi bapak pernah jadi menteri dan presiden, tentu saja banyak membantu saya dalam mengembangkan kembali industri pesawat terbang. Ide dan kritik Pak Habibie sangatlah diperlukan,” ujar Ilham Akbar Habibie suatu kali dikutip Okezone.

Regio Prop, sebuah pesawat yang dirancang sebagai pesawat cepat dan penerbangan jarak menengah. Pesawat berkapasitas sekira 50-70 penumpang ini dengan kemapuan jarak tempuh sekitar 400-600 kilometer

Menurut Ilham, dari sisi teknologi, Regio Prop memiliki desain lebih canggih dari N-250. Nantinya Regio Prop akan melewati proses sertifikasi pesawat melalui pemerintah Indonesia, dalam hal ini Direktorat Jenderal Penerbangan Udara.

Menurut Ilham, uji coba Regio Prop akan memakan waktu 4-5 tahun.

“Insya Allah pada 2018, pesawat ini akan meluncur setelah melalui uji coba tersebut,” tuturnya

No comments: