Tuesday, May 28, 2013

Mistral Atlas TNI AD: Rudal Hanud Dengan Mobilitas Tinggi

Sampai tulisan ini dibuat, satuan Arhanud TNI AD masih mengandalkan rudal Grom sebagai elemen SAM (surface to air missile) utama, menggantikan peran rudal Rapier yang ‘harus’ dikandangkan sejak tahun 2002 akibat pasokan suku cadang yang tak lagi diproduksi. Grom memang memperkuat dua detasemen Arhanud TNI AD, tapi sayangnya rudal buatan Polandia ini punya performa yang dibawah standar. Meski unggul dalam kecepatan gelar tempur, tapi dalam beberapa uji coba penembakkan hasilnya kurang memuaskan dalam beberapa kali latihan.

Seperti uji tembak Grom pada bulan November 2007 di Kebumen, Jawa Tengah dan Mei 2010 di Kutai Timur. Beberapa kali Grom gagal mengenai target pesawat model yang dikendalikan dari remote control. Rudal memang meledak, tapi sayangnya tidak mengenai sasaran. Kabar berhembus jika Grom tidak cocok untuk beroperasi di medan bersuhu panas, seperti Indonesia. Sebagai solusi penggantinya, kini Arhanud TNI AD sedang melirik Mistral dalam platform Atlas. Bila dilihat sekilas, Atlas mirip dengan Simbad, pengorasiannya dilakukan manual oleh seorang juru tembak, dimana dalam platform peluncur terdapat dua rudal yang siap tembak
Mistral Atlas pun baru-baru ini sudah ditampilkan di publik, salah satunya dalam pameran Alutsista TNI AD yang berlangsung di Lapangan Monas, awal Oktober 2012 lalu. Meski belum resmi jadi arsenal Arhanud TNI AD, Atlas berikut rudal cadangan sudah ditempatkan pada kendaraan tempur Komodo buatan Pindad.

Spesifikasi Mistral
Panjang : 1,86 meter
Diameter : 90 mm
Berat : 18,7 kg (termasuk 3 kg hulu ledak high explosive)
Kecepatan luncur : 800 m/detik atau 2,6 Mach
Jangkauan : efektif hingga 5,3 km
Sistem pemandu : infra red
Mekanisme peledakan : laser proximity atau impact triggered
Mesin : solid rocket motor

C90-CR TNI AD: Senjata Anti Tank Sekali Pakai

Di lini senjata perorangan, TNI AD sejak beberapa tahun belakangan telah melengkapi personel tempurnya dengan sista yang terbilang mumpuni. Sebut saja untuk kelompok senjata anti tank, yang terbaru ada rudal Javelin buatan Amerika Serikat, rudal berpenuntun infra merah ini kabarnya dibeli Indonesia hingga 180 unit. Javelin memang rudal super canggih untuk kelas senjata anti tank, dengan predikat battle proven di perang Irak tahun 2003.

Tapi perlu dicaatat, Javelin adalah sebuah rudal, dank arena bobotnya yang diatas 10kg, menjadikan pengoperasiannya harus dilakukan minimal oleh 2 personel. Harga per unit rudal ini disebut-sebut juga sangat mahal, mencapai US$80.000 per rudal. Sementara unit peluncurnya bisa mencapai US$125.000. Dengan biaya gelar operasinya yang tentunya ikut meroket, TNI AD pun telah memiliki senjata anti tank lapis kedua. Yang dimaksud bukan rudal dan tergolong LAW (light anti tank weapon) jenis roket. Setelah sebelumnya kami telah mengupas Armbrust yang digunakan oleh Tontaipur Kostrad, di tulisan kali ini mari kita singgung sedikit tentang C90-CR.

Seperti halnya Armbrust, C90-CR sejatinya adalah peluncur roket anti tank. Menurut situs Wikipedia, roket anti tank ini digunakan oleh unit infantri dan satua elit di lingkungan TNI AD. Sementara belum ada informasi jelas mengenai kapan senjata ini pertama kali datang memperkuat arsenal senjata TNI AD. C90-CR dapat dioperasikan oleh seorang personel dengan cara dipanggul. Pola pengoperasiannya mirip dengan Armbrust, yakni bersifat sekali pakai, begitu roket keluar dari tabung, maka tabung peluncur sudah tak bisa digunakan lagi. Mekanismenya menggunakan piroteknik, jadi tidak diperlukan baterai atau pun sistem pengisian listrik.

C90-CR mempunya bobot yang ergonomis untuk dibawa soerang personel infantri, yakni hanya 4,8 kg. Panjang senjata ini pun tak sampai 1 meter (940 mm). Mengandalkan jenis roket tandem HE (high explosive) dengan kaliber 90 mm. Secara umum jangkauan tembaknya bisa mencapai 300 meter untuk target bergerak. Dalam paket peluncur standar, C90-CR sudah dilengkapi pembidik optic dengan 2x pembesaran. Namun untuk misi tempur malam hari, bisa ditambahkan perangkat bidik VN38-C.


Pada tabung peluncur diberikan informasi cara penggunaan

Versi awalnya ada jenius C90, C90-C dan C90-C AM dengan penjang 840 mm dan berat 4,2 kg. Kemudian ada peningkatan versi menjadi C90-CR (M3), dengan panjang menjadi 940 mm dan berat 4,8 kg, menjadikan versi lebih handal dengan akomodasi kapasitas roket lebih besar. Roket anti tank ini dibuat oleh pabrikan senjata Instalanza SA dari Spanyol. Dalam pengembangannya C90-CR kemudian diwujudkan ke dalam beberapa tipe, seperti :

C90-CR (M3) – Versi dasar ini merupakan senjata anti-tank yang dapat menembus baja dengan ketebalan 400 mm dari jarak 300 meter. Ini menggunakan amunisi HEAT yang mampu menembus kedalaman beton hingga 1 meter. Bobot versi ini 4,8 kg

C90-CR-RB (M3) – senjata anti-tank yang mampu menembus 18,90 inci (480mm) dari baja pada jarak 328 meter (300 m). Dengan menggunakan amunisi jenis HEAT (high explosive anti tank), bahkan bisa menembus lapisan beton hingga 1 meter. Bobot versi ini 4,8 kg.


C90-CR-AM (M3) - Dirancang untuk menghantang target kendaraan dan anti-personel. Dapat menembus lapisan baja 220 mm dari jarak 200 meter. Namun hebatnya mampu menembus lapisan beton hingga 2,13 meter. Ketika digunakan untuk fungsi anti personel, C90-CR-AM yang menggunakan amunisi dual purpose HEAT-frag dapat menimbulkan area mematikan hingga 21 meter. Bobot versi ini 4,8 kg

C90-CR-BK (M3) – Dirancang senjata anti-bunker dengan hulu ledak ganda. Satu ledakan dirancang untuk menembus dinding, dan kemudian ledakan kedua dirancang untuk menghancurkan isi di dalam gedung. Bobot versi ini mencapai 5,1 kg.

C90-CR-FIM (M3) – Dirancang sebagai senjata pembakar yang mengandung fosfor merah. Bobot untuk versi ini mencapai 5,3 kg.


Nah, menurut informasi TNI AD memiliki versi C90-CR anti armor, C90-CR-RB (M3) anti personel, dan C90-CR-BK untuk penghancur bunker. Dilihat dari spesifikasinya, senjata ini memang lumayan ampuh digunakan oleh satuan elit, seperti Kopassus untuk menghantam perkubuan lawan dalam perang di tengah hutan. Selain Indonesia dan Spanyol, C90-CR juga digunakan oleh India, Italia, Malaysia, Equador, Colombia, dan Estonia.

WOOOWW Sylvester Stallone bilang 'Expendables 3' Lebih Keren dari 'The Raid

Jakarta - Ketika 'The Raid' dirilis di AS, ada komentar penonton yang mengatakan bahwa film garapan sutradara Gareth Evans itu membuat 'The Expendables' terlihat seperti sekumpulan pria yang hanya marah-marah.

Entah didengar langsung atau tidak oleh Sylvester Stallone, yang jelas opini tersebut bisa menjadi pukulan telak bagi karier action-nya selama hampir empat dekade. Tetapi Sly yakin bahwa ia bisa membuat seri ketiga 'The Expendables' terlihat lebih baik.

"Kami percaya bisa membuat yang lebih baik dari The Raid, yang memang merupakan film luar biasa...raising the bar," kicau Sly di Twitter.

Untuk mewujudkan keinginannya itu, Sly juga mengumpulkan para bintang action yang sudah berpengalaman di Hollywood. Sly akan kembali berperan sebagai Barney Ross, dua nama lain yakni Wesley Snipes dan Jackie Chan disebut akan menjadi pemeran baru.

Aktor berusia 66 tahun juga menyebut bahwa Steven Seagal tertarik untuk bergabung. Ia sudah melakukan pembicaraan dengannya ketika berada di Moskow.

"Terdengar bagus dan dia tertarik jika ada peran yang cocok," ujarnya lagi lewat situs microblogging tersebut.

Sutradara asal Australia, Patrick Hughes telah dipilih oleh Stallone untuk mengarahkan 'The Expendables 3'. Dipilihnya Patrick pun meruntuhkan rumor sebelumnya yang menyebutkan bahwa Stallone sendiri yang akan turun menjadi sutradara.

Patrick Hughes melakukan debutnya sebagai sutradara melalui film thriller Australia, 'Red Hill', yang dibintangi oleh Ryan Kwanten (True Blood).

Polisi Jakarta Sudah Manfaatkan Android

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 60 anggota badan pembinaan keamanan dan ketertiban masyarakat dan kepolisian di wilayah Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara sudah memanfaatkan peranti lunak berbasis Android dalam dua bulan terakhir.

Dengan menggunakan telepon genggam berperangkat global positioning system (GPS), pergerakan anggota dapat terdeteksi. Pelaporan dan penanganan kasus pun diharapkan lebih cepat.

Kepala Polres Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Mohammad Iqbal, Kamis (16/5/2013), mengatakan, pemanfaatan peranti itu melengkapi teknologi informasi yang dipakai selama ini, khususnya tombol darurat (panic button) yang sudah diaplikasikan 31 minimarket di Jakarta Utara, dan kamera pemantau (CCTV).

Penerapan peranti bernama ”Sispitibmas” (Sistem Pelaporan dan Informasi Babinkamtibmas) ini diluncurkan pada akhir Mei 2013.

Seluruh pergerakan personel terpantau di ruang kendali di Markas Polres Metro Jakarta Utara. Selain mempercepat penanganan kejadian, peranti lunak ini memudahkan pemantauan situasi keamanan di masyarakat.

”Setiap hari, setiap anggota babinkamtibmas (badan pembinaan keamanan dan ketertiban masyarakat) mendata lima orang di wilayahnya, mencakup nama, tempat-tanggal lahir, alamat, nomor kontak, dan foto, serta melaporkan kejadian,” ujarnya.

Setiap anggota dibekali telepon seluler berbasis Android. Di ruang kendali, laporan masuk setiap saat. Selain hemat kertas, sistem ini mempercepat penyebarluasan informasi ke semua anggota kepolisian.

Polisi juga dapat menjaga kedekatan dengan masyarakat, antara lain dengan menyapa dan menyampaikan ucapan selamat ulang tahun melalui pesan singkat.

Iqbal menambahkan, selain menerapkan peranti lunak itu, pihaknya terus menyosialisasikan penerapan tombol darurat di kalangan usaha minimarket, perbankan, dan perorangan. Teknologi ini telah dirintis di Jakarta Utara sejak Juni 2012.

Warga makin terdata

Andy Garna, konsultan teknik dari Nagabendu Technologies, menambahkan, sejak dipakai pada 13 Maret 2013, sebanyak 11.140 warga yang bermukim di Jakarta Utara telah terdata, termasuk statusnya di masyarakat, seperti tokoh agama, ketua RT-RW, atau tokoh pemuda. Warga juga makin aktif melaporkan kejadian di sekitarnya.

Sispitibmas juga memudahkan penyebaran instruksi. Instruksi dapat dilayangkan atasan kepada semua personel secara serentak ataupun sesuai spesifik wilayah. Sistem itu juga dapat memantau kinerja personel babinkamtibmas. ”Ada anggota yang malas menyambangi warga, ada yang rajin sekali,” ujarnya.

Setelah Polres Metro Jakarta Utara, teknologi ini akan diterapkan di Kota Depok dan Kota Bekasi, Jawa Barat.

30 Tentara 'Hantu' Garuda, Kalahkan 3.000 Gerilyawan Kongo

Kiprah Pasukan Garuda kembali menuai prestasi. 167 Prajurit TNI di Haiti yang tergabung dalam Satuan Tugas Kompi Zeni (Satgas Kizi) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXII-B/MINUSTAH (Mission des Nations Unies pour la Stabilisation en Haiti) menerima penghargaan Medali PBB.

Pasukan perdamaian dari Indonesia selalu bisa diterima dengan baik di negara penugasan. Sejak Kontingen Garuda I bertugas di Mesir tahun 1957, sejak itulah pasukan baret biru di bawah PBB ini mengharumkan nama bangsa.

Ada cerita menarik soal Pasukan Garuda. 30 Pasukan Garuda berhasil membekuk 3.000 gerilyawan di Kongo berbekal akal bulus dan kecerdikan.

Ceritanya, Desember 1962 di Kongo sedang bergolak. Kontingen Garuda III (Konga III) di bawah pimpinan Kolonel Kemal Idris berangkat sebagai pasukan perdamaian di bawah UNOC (United Nations Operation in the Congo).

Saat itu kelompok milisi di bawah pimpinan Moises Tsommbe ingin lepas dari pemerintah Republik Demokratik Kongo pimpinan Presiden Kasavubu. Rakyat sipil pun segera menjadi korban pertikaian antar milisi dan tentara pemerintah.

Pasukan Garuda III segera dikenal karena keluwesannya bergaul. Banyak Singkong di Kongo, pasukan TNI pun mengajarkan bagaimana cara mengolah masakan Indonesia, membuat kue, serta menyayur daun singkong sehingga enak dimakan. Selama ini rakyat Kongo hanya mengolah singkong menjadi tepung yang rasanya tidak enak.

Suatu hari, terjadi serangan yang dilakukan 2.000 gerilyawan Kongo ke markas Pasukan Garuda. Saat itu markas hanya dipertahankan 300 tentara. Setelah baku tembak berjam-jam, gerilyawan dapat dipukul mundur. Untungnya tak ada korban di pihak Indonesia.

Serangan balasan pun segera dirancang untuk menangkap para pemberontak. Letjen Kemal Idris menceritakan hal ini dalam buku biografi, Kemal Idris, bertarung dalam revolusi terbitas Sinar Harapan.

"Kami melakukan penyerangan di malam hari dengan kapal yang digelapkan di atas danau Tanganyika, tidak berapa jauh dari daerah Albertville. Pasukan kami yang berkekuatan 30 orang menyamar sebagai hantu," beber Kemal Idris.

Kemal tahu 3.000 pemberontak itu sangat percaya tahayul. Mereka takut pada hantu spritesses yang digambarkan berwarna putih dan melayang-layang di waktu malam. Maka 30 anggota pasukan garuda itu berpakaian jubah putih dan segera menyerang.

"Melihat sosok-sosok putih bergerak-gerak, semangat mereka hilang sama sekali dan segera menyerah," kata Kemal.

Dalam operasi kilat itu, ribuan gerilyawan Kongo ditangkap. Senjata-senjata mereka yang ternyata lumayan cangih disita. Dalam peristiwa itu hanya seorang prajurit TNI yang cidera. Salah seorang gerilyawan yang panik saat digerebek, melemparkan ayam yang tengah dibakarnya pada tentara kita.

"Sejak itu, anggota Garuda III di kenal oleh orang-orang Kongo dengan julukan Les Spiritesses, pasukan yang berperang dengan cara yang tidak biasa dilakukan orang," kata Kemal bangga.

Letnan Jenderal Kadebe Ngeso dari Ethopia mengaku bangga atas keberhasilan pasukan Indonesia menangkap 3.000 lainnya tanpa jatuh korban. Namun dia pun meminta ke depan cara-cara unik seperti itu tidak dilakukan. Karena risiko terlalu besar dan sangat membahayakan.

Bravo Garuda.

Sekilas Tentang TAIFIB Marinir TNI AL!

Di Karang Tekok, Situbondo, Jatim, saat ini sedang berlangsung pendidikan Sekolah Khusus Marinir yang diikuti 54 siswa. Mereka berjuang untuk meraih baret Pasukan Intai Amfibi (Taifib). Bagaimana beratnya latihan itu?

M. Nasaruddin Ismail - Surabaya

SUUD RUSLI, mantan anggota Marinir yang kabur dari sel Lantamal II Jakarta merupakan salah seorang penyandang baret Taifib. Karena itu, untuk meringkus pembunuh bos PT Asaba tersebut, jajaran pimpinan TNI Angkatan Laut mengerahkan hampir satu peleton tim gabungan.

TNI-AL sadar bahwa Suud adalah salah seorang prajurit Marinir yang mempunyai kemampuan luar biasa. Jago tembak. Sebagai anggota Taifib, dia mempunyai pengalaman dalam berbagai operasi khusus. Untuk melukiskan kemampuan Taifib itu, ada yang menganggap kemampuan satu pasukan Taifib setara dengan sepuluh pasukan biasa.

Para pemburu Suud tak mau gegabah, meski sasarannya sudah diketahui pasti. Dikhawatirkan Suud yang dikenal sebagai penembak jitu tersebut bereaksi. Tapi, untungnya, ketelatenan tim pemburu yang sebagian juga anggota Taifib tersebut berhasil meringkus Suud di Jalan Sumbersari, Desa Sumbersari, Kota Malang. ''Menghadapi Suud bukanlah hal yang mudah karena dia mantan pasukan khsusus yang mempunyai kemampuan lebih daripada prajurit Marinir biasa,'' jelas salah seorang perwira TNI-AL.

Itulah gambaran bahwa lulusan pendidikan Taifib disegani sekaligus ditakuti. Mereka adalah pasukan inti di Kesatuan Marinir yang mempunyai kemampuan di atas rata-rata. Kemampuan tersebut diraih setelah ditempa melalui pendidikan yang sangat ketat serta melewati ujian yang sangat berat selama sepuluh bulan.

Tidak heran, di antara ratusan prajurit yang mengikuti seleksi pendidikan Taifib, hanya 54 orang yang diterima pada tahun ini. Mereka itulah yang sedang digodok di kawah candradimuka di Situbondo itu. Tahun-tahun sebelumnya, sering hanya belasan prajurit yang memenuhi syarat. Mereka yang tak lulus dikembalikan ke kesatuannya semula di Marinir.

Tidak semua yang mengikuti pendidikan tersebut lolos. ''Saya mendapat laporan, dua di antara mereka (di antara 54 yang sedang pendidikan, Red) dimungkinkan dikembalikan ke kesatuannya karena tidak mampu mengikuti pendidikan,'' jelas Letkol Laut (KH) Tony Saiful, perwira penerangan Kodikal, kepada koran ini tadi malam.

Selain fisik prima, calon Taifib juga dituntut memiliki IQ tinggi. Sebab, pasukan elite yang sering digunakan untuk penyusupan di daerah operasi itu harus mampu menghadapi berbagai masalah, baik secara individu mapun kelompok.

Selama pendidikan, teori di kelas hanya 20 persen. Selebihnya di lapangan, seperti hutan, laut, bahkan udara. Mereka harus mempunyai kemampuan terbaik di darat, laut, dan udara. Mereka dituntut mampu melaksanakan tugas rahasia secara sempurna di ketiga medan tersebut.

Untuk mencapai semua itu, diperlukan pendidikan yang sangat keras dan ketat. Mereka harus mampu menyusup dengan terjun payung, bergerak lincah di laut dengan daya tahan tinggi, serta survive di darat.

Mereka ditempa di tengah ombak ganas di Laut Banyuwangi, yang biasanya menghanyutkan perahu nelayan. Dengan tangan dan kaki diikat, para prajurit tersebut dibuang ke laut ganas itu. Mereka harus mampu bertahan sekaligus menyelamatkan diri. "Latihan mereka cukup berat. Kaki dan tangan diikat pun bisa hidup,mereka berenang di laut dengan posisi tersebut dengan jarak tempuh minimal 3 km.Coba kalau saya, yah tenggelam,'' jelas Tony Saiful sembari tertawa.

Kenapa sampai demikian? Bila sewaktu-waktu prajurit trimedia (menguasai medan darat, laut, dan udara) itu dibuang ke laut dalam keadaan tangan dan kaki terikat oleh musuh, mereka akan mampu menyelamatkan diri.

Setelah melawan ombak besar di laut, mereka juga dituntut bertahan hidup di hutan tanpa perbekalan sedikit pun. Untuk menguji daya tahannya itu, para prajurit terpilih tersebut dilepas di tengah hutan dengan hanya bermodalkan garam. Air minum pun tidak diperkenankan dibawa. Selebihnya, cari sendiri di hutan. Latihan itu dilakukan di Alas Purwo. Di sana, mereka dilepas untuk melatih ketahanan fisik dan kemampuan perorangan.

Di tengah hutan, mereka harus bertahan berhari-hari. Mereka tak jarang hanya makan binatang buas, seperti ular. Bila mampu menangkap monyet, hewan itu pulalah yang disantap. Selama tiga hari tiga malam, mereka tidur di tengah hutan rimba tersebut. Kadang-kadang, juga lebih,

"Saya pernah minum air untuk tambal ban di pinggir jalan Alas Purwo,'' cerita mantan Direktur Sekolah Khusus (Dirsus) Marinir Kol (Mar) Buyung Lalana. "Meski air itu siang harinya digunakan untuk mengetes ban mobil dan sepeda motor yang pecah, rasanya nikmat sekali karena begitu haus,'' kenang Buyung lagi.

Itu semua belum cukup. Soal pukul-memukul oleh instruktur untuk melatih mental bukanlah hal aneh di kalangan mereka. Wartawan koran ini pernah menyaksikan betapa kerasnya pelonco dari kakak angkatan untuk prajurit yang mengawali pendidikan. Mereka benar-benar harus siap mental dan fisik. Begitu kerasnya, tidaklah heran kalau di awal pendidikan itu, ada yang mengundurkan diri.

Untuk latihan udara, mereka bukan lagi dilatih terjun tempur seperti prajurit biasa. Kalau terjun tempur, begitu keluar dari pintu pesawat, payung sudah terbuka. Tapi, Taifib dilatih terjun bebas.

Yang menarik, terjun bebas itu tidak saja dilakukan siang, tapi juga tengah malam. Dengan begitu, bila sewaktu-waktu masuk ke sasaran musuh, mereka tidak harus lewat darat atau laut yang mudah dideteksi lawan. Para Taifib juga bisa diturunkan dari pesawat dengan ketinggian yang sulit terdeteksi musuh.

Wartawan koran ini pernah menyaksikan latihan terjun malam di pengeboran gas Pulau Pagerungan, sebuah pulau kecil masuk wilayah Sumenep dekat Selat Lombok. Mereka diterjunkan di keheningan malam. Prajurit tersebut bisa mendarat dengan tepat di celah-celah pohon mangga dan kelapa pinggir pantai.

Untuk menghindari pendeteksian musuh, mereka harus piawai menyelam. Dengan menggunakan kompas, sambil menghitung derajat daerah sasaran, para Taifib harus bisa muncul di titik yang tepat.

Itu baru tahap latihan. Bila pelantikan atau dikenal dengan pembaretan, mereka harus jalan kaki siang malam. Itu sering dilakukan Banyuwangi-Surabaya. Mereka dilepas di Banyuwangi dan diperintahkan kumpul di Surabaya dalam waktu yang ditentukan. Bila naik kendaraan dan ketahuan instruktur, hukuman berat bakal dirasakan. Baretnya pun bakal tak hinggap di kepala. (*)
Sulitnya Meraih Baret Intai Amfibi, Pasukan Elite Marinir..Dengan Kaki dan Tangan Terikat, Dibuang ke Laut

Airport mal Tanjung Pinang tampung 600.000 penumpang per tahun

Hasil survei Skytrax terbaru tidak menempatkan satu pun bandara di Indonesia dalam jajaran terbaik di dunia. Berangkat dari hasil tersebut, pengembangan kualitas mutlak dilakukan jika ingin bersaing dengan bandara lain di dunia.

Salah satu bandara yang sedang dikembangkan Angkasa Pura II adalah bandara Raja Haji Fisabilillah di Tanjung Pinang Kepulauan Riau. GM bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Internasional Airport Yayan Hendrayani menjelaskan, pembangunan terminal baru saat ini terus dilakukan dengan konsep airport mal atau mal bandara.

Dalam satu bandara terintegrasi dengan tempat belanja yang membuat calon penumpang pesawat betah. Nantinya, terminal baru ini diklaim bisa menampung hingga 600.000 penumpang per tahun. Kapasitas ini meningkat 6 kali lipat dari kapasitas bandara yang beroperasi saat ini.

“Terminal baru nanti kapasitasnya 600.000 penumpang per tahun, 6 kali lipat dari terminal lama,” jelas Yayan di Bandara RHF, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Kamis (18/4).

Saat ini pembangunan terminal baru masih dalam tahap penyempurnaan. Pihak Angkasa Pura sedang membuat jalan akses sementara dan penghubung apron pesawat. Jika terminal baru ini mulai beroperasi, terminal lama akan dihancurkan.

“Tahap berikutnya pembangunan cargo, pembangunan aksesbilitas, airport maintenance, dan juga catering service karena Garuda akan masuk Mei ini,” jelasnya.

Selain ini, bandara yang dulunya bernama bandara Kijang ini akan membangun tower ATC baru. Namun ini sepenuhnya wewenang LPPNPI. Yayan tidak menjelaskan lebih jauh terkait rencana ini.

“Tower nanti juga akan dibangun, tapi karena ada pengalihan ini jadi kewenangan LPPNPI,” tutupnya.

Makin Sengit, AirAsia dan Lion Air Kini "BERKELAHI" di Thailand

Otoritas Penerbangan Sipil Thailand belum lama ini mengkonfirmasi rencana maskapai penerbangan murah terbesar Indonesia, Lion Air, yang akan membuka anak usaha baru yang bermarkas di Bandara Don Mueang, Bangkok.

Perusahaan yang rencananya diberi nama Thail Lion Air tersebut bakal menyiapkan amunisi berupa enam pesawat Boeing 737-800.

Kabar tersebut diumumkan Direktur Jenderal Departemen Civil Aviation Woradej Harnpraseet seperti dikutip laman traveldailynews.asia, Senin (27/5/2013).

Meskipun belum menerima sertifika resmi, Lion Air Thailand kabarnya sudah mempersiapkan sejumlah pilot, awak dan teknisi pesawat.

Seperti musuh bebuyutannya, Thai AirAsia, Lion Air juga diwajibkan untuk menggandeng mitra lokal untuk membuat perusahaan baru. Secara hukum, setiap perusahaan asing yang ingin masuk dalam industri penerbangan Thailand harus bekerjasama dengan perusahaan Thailand yang setidaknya memiliki porsi saham 51%.

Sejumlah ahli mengusulkan agar Lion Air menggandeng Phucket Air sebagai mitra kerjasamanya. Namun, usul tersebut kemungkinan sulit direalisasikan mengingat reputasi buruk dari maskapai tersebut yang sering mengalami kecelakaan.

“Masuknya Lion Air ke bisnis penerbangan Thailand menciptakan persaingan yang sehat juga menyediakan pilihan bagi para konsumen,” ujar Woradej seraya menambahkan pemerintah Thailand membuka kesempatan bagi perusahaan asing untuk beroperasi di negaranya sepanjang mengikuti peraturan yang berlaku.

Rencananya, Thail Lion Air bakal melayani penerbangan domestik dan regional termasuk ke Indonesia dan Malaysia.

Seiring pengiriman 122 unit Boeing B737-900ER, Lion Air memang tengah mencari perluasan bisnis di luar basisnya, Indonesia. Meskipun bisnis penerbangan di Indonesia cukup menjanjikan, jenuhnya minat transportasi udara dalam negeri membuat Indonesia mencari peluang di luar negeri.

“Kami tak bisa menampung semua pesawat di Indonesia,” kata juru bicara Lion Air.

Lion Air dikabarkan telah mencapai kesepakatan untuk mengakuisisi 49% saham salah satu maskapai penerbangan Australia dan menempatkan 6 pesawat di Australia. Perusahaan penerbangan yang berbasis di Indonesia ini juga sedang mempertimbangkan perluasan bisnis ke Vietnam, Myanmar, dan Filipina.

Baru-baru ini Lion Air meluncurkan penerbangan domestik Malindo Air, hasil kerjasamanya dengan Malaysia. Dalam kerjasama ini, Indonesia menguasai 49% saham dan berencana mengembangkan Batik Air di Indonesia tahun ini.

Sunday, May 26, 2013

Memburu @TrioMacan2000

Sejumlah laki-laki tegap berpakaian safari serba hitam mendadak kalang-kabut. Gerbang rumah di Jalan Widya Chandra III No. 12A Jakarta Selatan itu lalu dibuka lebar-lebar.

“Bapak mau datang,” kata salah satu dari mereka.

Sontak, puluhan fotografer dan kamerawan televisi langsung berdiri berjajar di luar gerbang. Orang yang mereka tunggu-tunggu dari pagi akan segera tiba.

Pukul 15.30, sebuah sedan Lexus hitam berpelat B 1254 RFS memasuki halaman rumah dinas Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah itu. Di dalamnya tampak sang menteri sekaligus Ketua Umum Harian DPP Partai Demokrat, Syarifuddin Hasan.

Sepuluh menit setelah itu, para jurnalis dipersilakan masuk. Di ruang tamu, Syarif duduk berdua dengan istrinya yang muda dan cantik, Inggrid Kansil.

“Sebenarnya saya tidak merasa perlu melakukan press conference ini,” kata Syarif mengawali pertemuan pada 16 Mei 2013 itu. Namun, pria Bugis ini mengaku tak tahan dan memutuskan angkat bicara karena persoalan sudah menyangkut martabat keluarganya. Siri.

Kuda-kudaan

Adalah serangkaian tweet dari akun pseudonym @TrioMacan2000 yang membuat mukanya merah padam. Syarif merasa kicauan yang disebar di jagat maya dua hari sebelumnya itu ditujukan pada dia, istri dan keluarganya.

Di hari itu, @TrioMacan2000 gencar men-tweet seorang menteri tak sengaja memergoki istrinya yang muda dan cantik sedang “main kuda-kudaan” dengan anaknya sendiri. Astagfirullah!

Nama si menteri tak disebut. Namun berbagai tweet berikutnya menyebutkan si istri pernah kuliah di Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) di Jakarta Selatan dan berasal dari Cianjur, Jawa Barat. Tak pelak, telunjuk mengarah pada Inggrid Kansil, istri muda Syarif itu.

Syarif, dengan raut muka marah, menyatakan tweet itu fitnah. “Fitnah lebih kejam dari pembunuhan,” katanya, berulang kali, sembari menekankan bahwa motifnya politis.

Dia juga menyatakan kicauan @TrioMacan200 adalah kejahatan serius. Dia bertekad memburunya.

Untuk ini, Syarif berkonsultasi dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring. Namun, dia tak puas dengan saran Tifatul.

"Perjalanannya panjang. Ada hubungannya sama Amerika dan segala macam. Butuh 2-3 tahun," kata Syarif, kebingungan. “Tapi kalau saya mau lawan, harus ke mana? Akunnya saja nggak jelas. Saya mau laporkan ke polisi, tapi siapa yang harus saya laporkan?”

Tak sampai setengah jam, jumpa pers itu selesai tanpa ada kejelasan, apa tindakan Syarif selanjutnya.

Saat para pencari berita hendak beranjak pergi, tiba-tiba datang Menteri Negara Perumahan Rakyat Djan Faridz. Djan, yang juga sempat diserang @TrioMacan2000, terlibat pembicaraan serius dengan Syarif.

Beberapa menit setelah itu, Syarif muncul dengan berlembar-lembar kertas print out. “Saya mau lapor ke Polda Metro Jaya, sekarang,” ujar Syarif mantap.

Pukul 17.00, ditemani sejumlah stafnya dan Djan Faridz, Syarif tiba di Markas Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya. Dia lalu bertemu dan berdiskusi dengan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Pol. Putut Eko Bayuseno.

Diantar Kapolda, Syarif secara resmi melaporkan @TrioMacan2000. Ada tiga pasal yang jadi landasannya: Pasal 310 dan 311 Kitab Undang-undang Hukum Pidana dan Pasal 27 Undang-undang Informatika dan Transaksi Elektronik. Esensinya soal penghinaan atau pencemaran nama baik yang menyerang kehormatan, nama baik, atau martabat seseorang.

Keesokan harinya, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto langsung merilis pernyataan bahwa penyidik sudah mengantongi nama pemilik akun kontroversial itu. "Tidak ada kesulitan untuk menelusuri siapa pemilik akun tersebut karena pada kasus-kasus sebelumnya sudah diketahui siapa yang mengelola. Orang-orang itu akan kami telusuri satu-satu.”

Dari Jamwas sampai Staf Menteri

Seperti diakui Rikwanto, sebenarnya bukan cuma Syarif yang melaporkan @TrioMacan2000 ke polisi. Sedikitnya, ada empat orang lain yang juga sudah mengadukannya.

Pada Juni 2012 lalu, Jaksa Agung Muda bidang Pengawasan Marwan Effendy melaporkan pengacara M. Fajriska alias Boy ke Badan Reserse Kriminal Polri atas sejumlah tweet yang dia anggap telah mencemarkan nama baiknya. Kicauan itu menuding Marwan telah menggelapkan sejumlah uang bernilai ratusan miliar rupiah.

Dalam laporannya, Marwan menyatakan berbagai kicauan @Fajriska itu di-retweet oleh @TrioMacan2000.

Semula, Marwan sempat mengira Fajriska juga berada di balik @TrioMacan2000. Namun, belakangan dia berubah pikiran.

“Saya yakin kalau polisi betul-betul serius, pasti bisa menemukannya. Apalagi alat yang dimiliki polisi kan canggih untuk melacak. Nama @TrioMacan2000 sudah digunakan terus-menerus, masa tak terlacak orang ini siapa?” kata Marwan, kesal, saat ditemui wartawan VIVAnews, Kamis 23 Mei 2013, di kantornya.

Laporan Marwan sendiri sudah bergulir di pengadilan. Pekan lalu, persidangan Marwan versus Fajriska dan @TrioMacan2000 sudah sampai di tahap mendengarkan keterangan ahli.

Usai sidang, Fajriska balik menyatakan justru dia yang terzalimi. Pasalnya, dia merasa tidak pernah melakukan perbuatan yang didakwakan kepadanya. Dia juga menegaskan tidak terlibat dalam pengelolaan akun @TrioMacan2000 maupun @Fajriska.

Namun, ini yang menarik, Fajriska mengaku mengetahui siapa pengelola @TrioMacan2000. "Saya sering dimintai nasihat oleh mereka. Terakhir saya marah karena mereka sudah menuliskan kasus moral Syarif Hasan. Saya tidak setuju itu," dia menegaskan. (Baca: Fitnah ke Meja Hijau)

Korban @TrioMacan2000 berikutnya adalah Umar Syadat Hasibuan, Staf Khusus Menteri Dalam Negeri. Perkara ini terjadi pada Juni 2012.

Umar yang saat itu aktif di Twitterland dengan akun @UmarSyadat merasa difitnah secara amat kelewatan oleh @TrioMacan2000. Umar antara lain dituduh @TrioMacan2000 menerima suap Rp500 juta dari Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Lukman Edy. Dan yang bikin dia marah besar adalah saat pesantren yang didirikan ayahnya sejak tahun 1990 disebut @TrioMacan2000 dibangun dari uang haram hasil korupsi.

“Itu semua bohong dan fitnah,” kata Umar, geram. (Baca wawancara lengkap Umar Syadat: “Saya Tahu Persis Siapa Admin @Triomacan2000”)

Pada awalnya, Umar meyakini adalah temannya sendiri, Abdul Rasyid, yang berada di balik @TrioMacan2000. Soalnya, tuduhan-tuduhan terhadapnya itu persis pernah disampaikan Rasyid kepada Umar, sambil berseloroh.

Umar sontak mencecar Abdul Rasyid yang kini menjadi Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa itu.

“Demi Allah, demi Rasulullah, itu Raden Nuh,” kata Umar menirukan pernyataan Abdul Rasyid mengenai siapa sebetulnya yang bersembunyi di balik akun anonim itu.

Umar sendiri mengenal Raden Nuh. Dia aktivis asal Medan yang selama ini dia panggil “Abang”.

Tak terima, maka pada 30 Juni 2012 Umar mendatangi sebuah rumah sakit di Jakarta Pusat. Dia datang ke situ karena mengetahui ibu Raden Nuh tengah dirawat di sana.

“Tidak disangka, saat saya masuk ke Rumah Makan Steak and Ribs yang ada di depan rumah sakit, ternyata Raden Nuh ada di situ. Langsung dia menegur saya, "Mau apa kau? Mau cari @TrioMacan2000? Ya, saya @TrioMacan2000. kami semua @TrioMacan2000," kata Umar menirukan pernyataan Raden Nuh.

Saat itu, Raden Nuh ditemani dua temannya, Benny Kusbandoro dan Kusharjono.

Mereka pun cekcok. Umar mempertanyakan apa motif mereka menjelek-jelekkan dia dan ayahnya. Umar pun memotret mereka, meski diprotes.

Raden Nuh dan dua temannya marah. Kerah baju Umar ditarik. Adik Umar datang membela. Terjadilah perkelahian.

Besoknya, Umar melapor ke polisi. Namun, sampai sekarang laporan itu tak pernah jelas tindak lanjutnya.

Yang menarik, tak lama setelah perkelahian itu, @TrioMacan2000 merilis serangkaian tweet. Isinya: pengakuan terjadinya perkelahian dengan Umar Syadat itu. Tweet ini seperti mengkonfirmasi bahwa Raden Nuh setidaknya adalah salah satu administrator akun itu.

“Umar Syadat juga katakan via Twitter dia mau selesaikan ‘urusannya’ dengan kami secara jantan. Dia twitkan juga dia dkk sedang menuju RS,” demikian di-tweet @TrioMacan2000.

Dan bukan cuma itu laporan yang pernah masuk ke polisi.

Pada 24 September 2012, adalah Abdul Rasyid sendiri yang melaporkan situs triomacan2000.net gara-gara menulis dia adalah salah satu admin @TrioMacan2000 bersama Raden Nuh dan Syahganda Nainggolan, seorang aktivis yang lain.

"Saya melaporkan situs triomacan2000.net sehubungan tulisan atau pemuatan kabar bohong dan pencemaran nama baik," ujar Rasyid di Polda Metro Jaya, ketika itu.

Abdul Rasyid menjelaskan selain itu dia juga dituding menikmati korupsi dari hasil proyek koperasi dan pernah dipecat sebagai Direktur Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran.

Perlu dicatat, umur laporan Rasyid cuma bertahan dua hari. Polisi menghentikan penyelidikan karena Rasyid lalu malah mencabut laporannya. "Karena ini kasusnya delik aduan, maka ketika laporan dicabut kasusnya langsung dihentikan," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Pol. Sufyan Syarif.

Saat ditemui VIVAnews di kantornya, Abdul Rasyid sendiri terkesan malas memberikan penjelasan. Dia bolak-balik mengatakan “tak tahu-menahu”. Dia hanya mengatakan bukan dia pengelolanya. “Masa aku melaporkan diriku sendiri.”

Sama seperti Abdul Rasyid, Ketua Dewan Direktur Lembaga Kajian Publik Sabang-Merauke Circle (SMC), Syahganda Nainggolan, juga membantah berada di balik @TrioMacan2000. “Aku tidak pernah buka Twitter. Jadi, aku sama sekali nggak ngerti. Karena hidup aku di dunia nyata bukan di dunia maya.”

Namun, mantan aktivis Institut Teknologi Bandung itu mengaku mengenal Abdul Rasyid dan Raden Nuh. “Tapi kalau dengan Raden Nuh tidak kenal seperti dengan Rasyid,” katanya.

Syahganda mengaku hanya pernah sekali dua bertemu Raden Nuh, saat Raden menawarkan asuransi. “Dia pedagang asuransi. Itu lama sekali, tahun 2003 atau tahun berapa. Aku tidak ingat lagi. Wajahnya pun aku sudah lupa-lupa ingat,” katanya.

Syahganda juga mengatakan tidak mengetahui apakah Raden sang pengelola @TrioMacan2000. “Aku tidak tahu. Kamu taruh Alquran di kepalaku, aku tetap tidak tahu siapa pemilik akun @TrioMacan2000 itu,” kata dia kepada VIVAnews, Rabu lalu. Dia justru heran kenapa polisi tidak kunjung bisa membongkar identitas pemilik akun itu.

Urusan duit

Sama seperti tudingan-tudingan @TrioMacan2000, oleh mereka yang tak suka akun ini sendiri pun kerap dikaitkan dengan urusan duit.

Isu di seputar ini antara lain mencuat saat putaran kedua Pemilihan Kepala Daerah Jakarta lalu. @TrioMacan2000 yang awalnya sempat agresif men-tweet dengan tagar #SayNotoFoke, belakangan beralih mendukung Fauzi Bowo dan menyerang pasangan Joko Widodo dan Basuki “Ahok” Purnama.

Seorang tokoh kunci di tim Jokowi-Ahok mengatakan sebelum @TrioMacan2000 melancarkan serangan, ada yang datang mengatasnamakan akun itu menemui Ahok dan meminta dana Rp1 miliar. Tak jelas, apakah orang itu memang benar dari tim @TrioMacan2000 atau cuma mencatut nama.

Yang jelas, tawaran itu ditolak Ahok mentah-mentah.

“Malah saya tantang balik. Ngapain mau ketemu? Ngajak kenalan, tapi nyerang kami terus,” kata Ahok kepada VIVAnews.

Ahok tak ambil pusing. “Justru @TrioMacan2000 menolong saya kampanye. Bagi saya, hitam atau putih, tetap saja kampanye. Untung saya, tak usah bayar,” kata politikus Gerindra itu, sembari tertawa lebar.

Embel-embel soal duit juga meruap dalam kasus serangan gencar @TrioMacan2000 terhadap Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Mohammad Jumhur Hidayat.

Tak terima atas serangan tweet @TrioMacan2000, pada 31 Januari 2013 Jumhur Hidayat melaporkan akun ini ke Polda Metro Jaya. Dalam suratnya yang disertai lima lembar lampiran, Jumhur tegas-tegas menyinggung soal pemerasan yang diterimanya begitu @Triomacan2000 mulai berkicau menohoknya. "Ada seseorang yang tidak dikenal identitasnya telah melakukan pemerasan," ujarnya.

Menurut Jumhur, tidak hanya dia yang dimintai uang. Juga para menteri. “Saya bicara dengan beberapa menteri, ternyata memang motifnya uang. Kalau menteri Rp50 juta,” kata Jumhur. Maksudnya, para menteri dimintai Rp50 juta jika tak ingin diserang.

Jumhur sendiri mengaku dimintai Rp30 juta. Dia menolak membayar.

Namun, lagi-lagi @TrioMacan2000 seperti sakti mandraguna, tak bisa disentuh. Laporan Jumhur seperti kembali menguap ke udara.

Raden Nuh tak sendiri

Selasa siang, 21 Mei 2013, sebuah rumah di Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, terlihat sepi. Rumah tersebut bercat krem, dikelilingi pagar tembok berjeruji besi setinggi 1,5 meter.

Di pangkalan ojek dekat situ, wartawan VIVAnews bertanya apa benar itu rumah Raden Nuh. Salah seorang spontan menjawab “bukan”. Dia bilang di daerah itu ada tiga rumah bernomor sama. “Mungkin rumah yang Anda maksud ada di sebelah sana,” katanya. “Coba saja ke sana.”

Namun, beberapa ibu di sekitar situ membenarkan itu memang kediaman Raden Nuh.

Salah satu tukang ojek belakangan bilang bahwa yang tadi bilang bahwa itu bukan rumah Raden Nuh adalah orang yang biasa membantu Raden Nuh mengurus kelengkapan dokumen dia menjadi calon anggota legislatif dari Partai Hati Nurani Rakyat. Raden Nuh tercatat sebagai calon nomor urut 2 Hanura di daerah pemilihan Sumatera Barat II. Dari kantor Partai Hanura ini lah VIVAnews mendapatkan alamat rumah Raden Nuh.

Sekitar pukul 19.00, sebuah mobil Honda Jazz berwarna merah masuk ke halaman rumah itu. Wartawan VIVAnews lantas mengetuk pintu pagar dan mengucapkan salam.

Keluarlah seorang perempuan. Dia mengakui merupakan istri Raden Nuh. Setelah tahu berhadapan dengan wartawan, dia meminta izin untuk memfoto jurnalis VIVAnews. Entah untuk apa. Namun, dia berkeras menolak menerima surat permohonan wawancara dari VIVAnews. Dia mengatakan suaminya sedang di luar kota dan minta agar surat diserahkan langsung saja ke suaminya.

Keesokan harinya, VIVAnews kembali mendatangi rumah Raden Nuh. Namun, lagi-lagi seorang perempuan di situ--sepertinya pekerja rumah tangga--menyatakan tuannya tak ada di rumah. Wartawan VIVAnews kemudian menyerahkan lagi surat permohonan wawancara yang sama.

Beberapa jam berselang, istri Raden Nuh menelepon jurnalis VIVAnews. Dia meminta surat itu diambil kembali.

VIVAnews sendiri berkali-kali berusaha menghubungi Raden Nuh di dua nomor telepon yang tertera di kartu namanya. Kartu itu diperoleh saat pengusaha Peter Gontha menjamu Raden Nuh di kantornya, September 2012 lalu.

Ketika itu, Raden Nuh menyerahkan kartu nama lengkap dengan jabatannya sebagai Direktur Operasional PT Lumbung Makmur. Ini sebuah perusahaan di Jalan Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan. Di situ juga tercantum dua nomor telepon seluler Raden Nuh.

Dua nomor itu tak bisa dikontak, seperti sudah tidak lagi aktif. Saat didatangi, kantor PT Lumbung pun sudah tutup operasi.

Peter Gontha sendiri mengaku tidak tahu apa benar Raden Nuh adalah orang di balik @TrioMacan2000. “Saya mengatakan kepada Raden Nuh, you kan suka menulis macam-macam di Twitter. Ya sudah, kita buat saja program investigasi di televisi soal korupsi dan lainnya,” kata Peter yang saat ini memimpin grup media Berita Satu, menceritakan pertemuan itu kepada VIVAnews.

Namun, karena proposal yang diajukan Raden Nuh dianggap kemahalan, proyek itu tak berlanjut.

Yang menarik, dalam sebuah wawancara dengan sebuah media online nasional pada pertengahan November 2012, Raden Nuh mengaku terang-terangan memang dia admin @TrioMacan2000. Tak cuma itu, dia bahkan juga menyebut nama Abdul Rasyid. “Ini Abdul Rasyid lagi di depan mukaku. Iya, dia salah satu pemegang akun @TrioMacan2000, tapi Syahganda enggak,” begitu dia dikutip. Seorang petinggi media ini yang minta namanya tak disebutkan memastikan akurasi berita ini.

Berbeda dengan Peter Gontha, Umar Syadat sendiri hakulyakin memang Raden Nuh yang selama ini berada di balik @TrioMacan2000. “Yang pasti, akun @TrioMacan2000 itu tidak dikelola sendiri, tapi rombongan beberapa orang,” katanya.

Umar sudah gregetan betul. “Harapan saya, kalau memang Polda Metro Jaya atau Mabes Polri serius ingin menyelesaikan kasus akun anonim ini, saya bersedia menjadi saksi. Lengkap kok bukti saya kalau mereka (Raden Nuh cs.) adalah @TrioMacan2000,” kata Umar.

Bukti yang dimaksud Umar adalah rekaman pernyataan Raden Nuh yang menyatakan dialah pengelola @TrioMacan2000. “Kami ini tim. Kami dibina oleh Pak Nugroho Djayusman,” kata Raden Nuh. (Dengarkan rekaman itu dengan mengklik tautan ini.)

Nugroho adalah mantan Kapolda Metro Jaya. Komisaris Jenderal purnawirawan itu sendiri tidak membantah mengenal Raden Nuh. “Tapi kalau membuat Twitter, saya tidak tahu. Saya ini gaptek (gagap teknologi, red.). Kalau soal kenal, ya kenal,” kata Nugroho saat dihubungi VIVAnews.

Nugroho sendiri menegaskan dia tidak pernah menggunakan pengaruhnya untuk mementahkan penyelidikan polisi. “Salah ya salah, yang benar ya benar,” katanya.

Kepala Divisi Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Pol. Rikwanto menyatakan tidak ada nama-nama besar yang menghalangi penyelidikan polisi selama ini. “Tidak ada yang menghalangi penyidik untuk memproses tindakan melawan hukum. Apabila ada nama-nama besar, malah lebih mudah untuk memproses dan mencarinya,” kata Rikwanto.

Kapolda Metro Jaya Irjen Putut Eko Bayuseno sendiri memastikan akan mempercepat penyelidikan. Untuk memburu “sang macan” polisi katanya bakal mengerahkan alat khusus yang dimiliki Cyber Crime Polda Metro Jaya, yang selama ini dipakai untuk melacak kejahatan di dunia maya.

Kita lihat seberapa ampuh “pukat harimau” yang konon super canggih ini. (kd)

Foto Anggota DPRD Pengancam Jokowi Akan Disebar

Anggota DPRD mengancam pemakzulan terhadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Namun, rupanya masyarakat tidak rela Gubernur yang dipilih oleh warga tersebut diancam. Beberapa kelompok masyarakat pun balik membalas. Mereka berencana menyebarkan foto-foto 32 orang anggota DPRD yang mendukung pemakzulan Jokowi.

Demikian disampaikan perwakilan Forum Komunikasi Jakarta Baru dan lembaga sosial kemasyarakatan Halo Jakarta saat aksi unjuk rasa mereka di Bundaran HI pada Minggu (26/5/2013) pagi.

"Kami akan menyebarkan foto-foto anggota yang mengancam Jokowi biar rakyat tahu bahwa inilah orang-orang yang tidak prorakyat. Kami yakin rencana pemakzulan hanya karena politisasi, padahal tidak pernah bawa-bawa partai. Jokowi bukan karena partai tapi figur. Jadi hendaknya janganlah kekurangan program KJS dipolitisasi," kata Panji Virgianto, salah seorang anggota Halo Jakarta.

Panji menyatakan, program KJS memang memiliki kelemahan dan DPRD memiliki hak interpelasi. Namun, sebaiknya hak interpelasi dilakukan untuk melakukan koreksi dan memperbaiki, bukannya dipakai untuk mempolitisasi dan mengancam.

"Jangan menilai program itu lemahnya saja, kalau ada kekurangan wajar. Tugas DPRD untuk mengoreksi dan memperbaiki, bukan mempolitisasi. Jadi kami bukan mengancam DPRD, tapi mengingatkan agar mereka menempatkan tugas sesuai fungsinya," jelas Panji.

Adapun 32 orang anggota DPRD DKI yang fotonya akan disebar terdiri dari 20 orang dari Fraksi Partai Demokrat, 2 orang dari Fraksi PAN, 1 orang dari Fraksi Partai Golkar, 5 orang dari Fraksi Partai Hanura, dan 4 orang dari Fraksi PPP.

Seperti diberitakan, mayoritas anggota DPRD DKI Jakarta mengancam akan mencopot Jokowi karena dianggap kurang mampu menuntaskan masalah kekisruhan sistem pembayaran Kartu Jakarta Sehat.

Anggota DPRD akan menggunakan hak interpelasi karena masalah KJS dan 16 rumah sakit yang keberatan mengikuti program tersebut. Pemerintah Provinsi DKI dinilai terlalu terburu-buru dalam memberlakukan KJS yang sistemnya belum matang. Apalagi, peluncuran KJS tidak tertulis dalam anggaran tahun 2012 saat KJS diluncurkan.

Jika Ada Pilihan, Jokowi atau DPRD yang Layak Dimakzulkan?

Ucapan anggota DPRD DKI Jakarta, Ashraf Ali, bahwa interpelasi akan berujung pemakzulan untuk Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dipandang sinis. Jika ada pilihan, siapa yang layak dimakzulkan, Jokowi atau DPRD?

"Mungkin kalau saja ada pilihan lain bagi warga Jakarta, apakah akan meng-impeachment Jokowi atau memakzulkan anggota dewan, saya kok haqul yakin warga Jakarta akan lebih memilih memakzulkan anggota dewan," kata pengajar komunikasi politik Universitas Indonesia (UI), Ari Junaedi, kepada Tribunnews.com, Sabtu (25/5/2013).

Sayangnya, kata dia, sistem ketatanegaraan Indonesia tidak mengatur hal tersebut. "Kalaupun ada, warga Jakarta jangan memilih lagi anggota dewan yang menghalangi program Jokowi di Pemilu 2014 mendatang," tuturnya.

Menurut Ari, rencana pemakzulan tersebut tidak memiliki pijakan yang berdasar. Sebab, permasalahan mundurnya 14 rumah sakit dari program Kartu Jakarta Sehat (KJS) sudah terselesaikan dengan baik.

Ari mengingatkan, warga Ibu Kota kadung menaruh harapan yang sangat besar pada kepemimpinan Jokowi yang merakyat. Masalah KJS yang seret di awal pelaksanaan, kisruhnya pembebasan lahan Waduk Pluit atau mundurnya pelaksanaan pembangunan MRT, misalnya, belum cukup dijadikan alasan menilai ketidakberhasilan duet Jokowi-Basuki.

"Yang harus diingat oleh anggota dewan pengusul hak interpelasi, Jokowi adalah pendobrak sistem kaku yang selama ini dipraktikkan pejabat-pejabat sebelumnya yang lekat dengan praktik KKN," tuturnya.

Jangan-jangan, kata Ari, apa yang disampaikan penggagas hak interpelasi hanya alat tawar politik semata. Menurut dia, harus diakui, proses penganggaran di DPRD juga kerap berjalan lamban karena adanya transaksi politik di setiap pembahasan mata anggaran.

"Cara-cara lama rezim sebelumnya yang diberantas Jokowi-Ahok rupanya tetap mendapat resistensi dan perlawanan dari anggota dewan. Ini justru yang harus kita waspadai bersama," imbuhnya.

Atasi China, Filipina Modernisasi Militer Besar-besaran

Presiden Filipina Benigno Aquino pada hari Selasa, 21 Mei 2013, mengumumkan penganggaran dana sebesar 1,8 miliar dolar untuk modernisasi militer guna mempertahankan wilayah maritim negaranya dari "pengganggu" di tengah perselisihan yang terus memburuk dengan China.

Dalam pidato saat perayaan hari ulang tahun Angkatan Laut ke-115, Aquino bersumpah bahwa Angkatan Bersenjata Filipina akan diberikan sumber daya yang diperlukan untuk melindungi kedaulatan Filipina. Analis menilai pernyataan Aquino ini ditujukan untuk China.

"Kita memiliki pesan yang jelas kepada dunia : Filipina adalah untuk Filipina, dan kita memiliki kemampuan untuk melawan pengganggu yang memasuki wilayah kita," kata Aquino di hadapan petinggi-petinggi Angkatan Laut Filipina.

Aquino merinci program modernisasi militer yang sebesar 1,82 miliar dolar tersebut akan diprioritaskan untuk peningkatan kemampuan angkatan laut, yang selama ini menjadi angkatan laut terlemah di Asia Tenggara.

Dia juga mengatakan bahwa pada 2017 nanti Filipina akan mengakuisisi dua kapal frigat baru, dua helikopter anti-kapal selam, tiga kapal cepat untuk patroli pantai dan delapan kendaraan serbu amfibi.

"Kita juga akan meningkatkan komunikasi, intelijen dan sistem pengawasan," katanya.

Aquino mengatakan pemerintah Filipina telah menghabiskan 678 juta dolar untuk memodernisasi militer selama tiga tahun terakhir, termasuk untuk membeli dua kapal cutter kelas Hamilton (bekas dan diupgrade) yang diperoleh dari pasukan penjaga pantai Amerika Serikat (US Coastguard).

Kapal yang pertama, diubah namanya menjadi BRP Gregorio del Pilar (PF-15), sudah ditugaskan bersama Angkatan Laut Filipina sejak tahun 2011. Kapal yang kedua BRP Ramon Alcaraz (PF-16), akan dikirimkan pada bulan Agustus setelah mengalami keterlambatan 5 bulan. Pada tahun ini Filipina juga telah mengumumkan akan mengakuisisi 10 kapal patroli penjaga pantai baru dari Jepang.

Sengketa wilayah yang semakin sengit dengan China, bersumber dari klaim kedua negara (Filipina-China) atas suatu wilayah di Laut Cina Selatan, yang diyakini mengandung sejumlah besar minyak dan gas bumi dan juga merupakan ladang perikanan yang kaya.

China menegaskan pihaknya memiliki hak berdaulat untuk sebagian besar Laut Cina Selatan, termasuk atas beberapa wilayah perairan di dekat pantai Filipina dan negara Asia Tenggara lainnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, Filipina dan Vietnam (keduanya terlibat dalam sengketa dengan China) mengatakan tindakan China telah semakin agresif untuk menegaskan klaimnya atas wilayah yang disengketakan.

Filipina mengatakan bahwa China sejak tahun lalu sudah menduduki perairan dangkal yang berjarak 230 kilometer dari pulau utama Filipina Luzon. Gugus pulau ini berjarak 1.200 kilometer dari daratan terdekat utama China.

Tapi walaupun dengan pengeluaran militer ekstra besar yang diumumkan oleh Aquino, anggaran dan kekuatan milter Filipina tetap menjadi "kurcaci" bagi Angkatan Laut China. Pada bulan Maret lalu China mengumumkan anggaran pertahanan untuk tahun 2013 sebesar 115 miliar dolar. (SPWAR)

Aksi-aksi TNI AU usir pesawat asing di Indonesia

22 May 2013

Aksi TNI AU usir pesawat asing di Indonesia
Swa Bhuwana Paksa, atau sayap yang melindungi udara tanah air. Itulah semboyan TNI Angkatan Udara. Kini mereka kembali menunjukkan taringnya pada pesawat asing yang melanggar kedaulatan udara RI.

Senin (20/5) siang, giliran pesawat militer AS yang kena gertak. Pesawat Dornier seri 328 dari Maldives Srilanka menuju Singapura telah terlacak di radar di Lhokseumawe.

TNI AU memerintahkan pesawat itu mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda. Mereka dilarang terbang sebelum memiliki izin melintasi wilayah udara Indonesia.

Soal alutsista, boleh saja Indonesia kekurangan pesawat tempur. Tapi soal ketegasan, hukum harus ditegakkan. Sudah beberapa kali TNI AU berani mengusir pesawat asing yang melintas. Bukan hanya pesawat sipil, pesawat militer Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) saja disuruh angkat kaki.
Berikut kisah-kisah heroik para tentara udara Indonesia mengusir pesawat asing.


1. TNI AU tahan pesawat asing di Aceh
TNI Angkatan Udara Sultan Iskandar Muda Provinsi Aceh menahan sementara pesawat militer milik Amerika Serikat di Bandara Sultan Iskandar Muda, Senin, karena tidak memiliki izin terbang dalam wilayah Indonesia.

Komandan Pangkalan TNI AU Sultan Iskandar Muda Kolonel Pnb Supri Abu di Aceh Besar mengatakan bahwa keberadaan pesawat militer AS jenis Dornier seri 328 dari Maldives Srilanka menuju Singapura telah terlacak di radar di Lhokseumawe.

"Pesawat militer AS yang mendarat sekitar pukul 14.00 WIB tersebut tidak bisa melanjutkan perjalanannya sebelum memiliki izin terbang di wilayah Indonesia," katanya.

Dijelaskannya, setiap pesawat militer yang akan terbang harus memiliki dua izin, yakni dari kementerian luar negeri dan Mabes TNI. Namun pesawat militer AS tersebut tidak memiliki kedua izin tersebut. Tapi tidak butuh pesawat tempur TNI AU untuk memaksa pesawat itu turun karena mereka menyatakan akan mendarat.

"Artinya, pesawat yang ditumpangi lima awak yang terdiri atas tiga militer dan dua sipil tidak bisa melanjutkan penerbangannya sebelum kedua izin tersebut ditebitkan," katanya.

Supri juga mengatakan bahwa lima awak pesawat tersebut juga tidak bisa meninggalkan pesawat sebelum kedua izin administrasi tersebut dikeluarkan oleh kedutaan besar negara bersangkutan.

2. Sukhoi TNI AU cegat Cessna milik Amerika
Minggu (30/9/2012), pesawat buru sergap TNI AU yang terdiri dari sebuah Sukhoi 27 dan Sukhoi 30 milik Skadron Udara 11 Lanud Hasanudin, berhasil memaksa mendarat Pesawat Cessna 208 milik Amerika Serikat yang melanggar wilayah udara nasional Indonesia.

Sebelum dipaksa mendarat, pesawat Cessna sudah dideteksi jaringan radar udara Kohanudnas. Karena pesawat asing tidak tercatat dalam rencana penerbangan Flight Clearance Information System (FCIS), maka dikategorikan sebagai penerbangan gelap (Black Flight).

TNI AU sudah berupaya meminta pesawat mendarat di Makassar, namun pilot pesawat Cessna tidak mematuhi perintah. Setelah diperingatkan beberapa kali masih tetap membandel tidak mau mendarat di Makassar. Maka Flight pesawat buru sergap Sukhoi yang selalu siaga di Lanud Hasanudin Makassar, langsung dikomando untuk melakukan Intercept atau pencegatan. Pesawat asing tersebut dipaksa turun (forced down) di Lanud Balikpapan, Kaltim pada pukul 13.30 WIT.

"Pesawat Cessna 208 yang diawaki seorang penerbang berkebangsaan Amerika, seharusnya hanya boleh melintasi wilayah udara Flight Information Region (FIR) Filipina dan Malaysia. Namun dalam kenyataannya, melakukan pelanggaran dengan memotong jalan melintasi wilayah udara FIR Indonesia," ujar Sekretaris Dinas Penerangan Angkatan Udara (Sesdispenau) Kolonel Sus Muhammad Akbar Linggaprana dalam rilisnya kepada merdeka.com.

3. Sukhoi paksa turun pesawat Pakistan
Maret 2011, TNI AU mendeteksi keberadaan pesawat komersial jenis Boeing 737-300 milik Pakistan International Airlines terbang di wilayah udara Indonesia tanpa izin.

Pesawat tersebut membawa 13 kru pesawat dan 49 personel militer Pakistan, dengan rute tujuan Dili-Kuala Lumpur Malaysia.

Setelah mendapat titik kordinat lokasi pesawat, TNI AU segera memberikan peringatan kepada pesawat tersebut. Namun peringatan tidak diindahkan, hingga akhirnya TNI AU memerintahkan dua pesawat tempur Sukhoi untuk menjemput dan mendaratkan paksa Pesawat carteran tersebut di Bandara Sultan Hasanuddin, Sulawesi Selatan.

Pesawat itu ditahan di Lanud Hasanuddin sampai akhirnya pihak kementerian luar negeri Pakistan berkoordinasi mengurus izin terbang pesawat itu.

4. TNI AU usir C17 Globemaster
TNI AU memergoki sebuah pesawat angkut C17 Globemaster berbendera Amerika melanggar batas wilayah udara Indonesia. Pesawat angkut berbadan tambun tersebut tertangkap radar masuk lewat Pekanbaru Riau, dan dinyatakan ilegal karena tidak tercatat dalam rencana penerbangan FCIS.

Setelah menempuh jalur diplomasi dengan pihak Amerika, akhirnya TNI AU sepakat untuk menuntun Globemaster keluar dari wilayah udara sampai Morotai Maluku Utara. Pemerintah Indonesia pun telah mengirimkan nota protes terkait insiden teritori tersebut.

"Ya memang kadang-kadang ada yang melewati batas, kita kalo menghadapi seperti itu melakukan protes diplomatik dengan maksud bahwa kita menjaga, mengelola wilayah tersebut. Saya minta ambil tindakan secara tegas, proporsional," kata Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono Juli 2011 lalu.

5. Sukhoi cegat jet wakil perdana menteri Papua Nugini
November tahun 2011 lalu radar Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) mencium ada pesawat asing melintas di sekitar Balikpapan. Dua pesawat Sukhoi TNI AU segera terbang memburu mangsa mereka.

Ternyata sebuah pesawat P2-ANW Dassault Falcon 900EX bercat putih dengan logo merah terbang tanpa izin. Sukhoi segera memepet pesawat tersebut. Ternyata pesawat ditumpangi Wakil Perdana Menteri Papua Nugini Belden Namah.

Pesawat tempur itu menguntit tumpangan VIP tersebut selama 37 menit. Namun akhirnya atas perintah Kohanudnas, pesawat dibiarkan dan tak ditembak jatuh.

Buntutnya, hubungan Indonesia dan Papua Nugini sempat tegang. Perdana Menteri Papua Nugini Peter O"Neil, mengancam mengusir Duta Besar RI Andreas Sitepu dari Port Moresby. Tapi setelah melakukan pembicaraan antar menlu, insiden ini tak terjadi.

6. TNI AU mencegat pesawat Malaysia
Desember 2010, pesawat Malaysia jenis BAE 146-200 yang membawa 81 penumpang yang sebagian besar penumpang pesawat adalah keluarga Kerajaan Melaka, Menteri Pertanian Malaysia, putra PM Malaysia Najib Razak, berhasil ditahan oleh TNI selama 5 jam di Bandara Udara Djuanda, Surabaya, Jawa Timur, karena tidak mengantongi izin resmi melintas di Indonesia. Pesawat itu hendak melakukan penerbangan Dili, Timor Leste ke Kuala Lumpur, Malaysia.

7. TNI AU mencegat pesawat tempur AS di Bawean
Dari sekian kali pencegatan yang dilakukan oleh TNI AU terhadap pesawat tanpa izin yang melintas di wilayah udara Indonesia, peristiwa Insiden Bawean-lah yang paling menegangkan. Insiden Bawean adalah ketika 3 pesawat F-16 TNI AU berhasil mendeteksi penerbangan ilegal 5 pesawat F-18 Hornet milik Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) yang sedang terbang dan bermanuver di perairan Bawean, Jawa Timur, Juli 2003.

Dari pantauan radar, kelima F-18 Hornet itu terbang lebih dari satu jam dan mengadakan latihan tempur. Apa yang dilakukan itu tentu saja selain bisa dikatakan mengganggu kedaulatan wilayah udara Indonesia, juga menyebabkan terganggunya penerbangan komersial yang menuju ke Surabaya dan Bali. Bagi pihak Indonesia, pesawat-pesawat US Navy itu tak meminta izin dengan ATC terdekat. Sedang pihak US Navy melakukan demikian karena mereka merasa berada di perairan internasional sehingga tak perlu meminta ijin kepada Indonesia.

Kejadian itu sangat menegangkan sebab yang dihadapi oleh pesawat tempur TNI AU adalah juga pesawat tempur, bukan pesawat sipil. Sehingga tak heran bila saat di udara posisi yang terjadi adalah masing-masing pihak siap dogfight.

Merasa TNI AU inferior dengan pilot-pilot tempur pesawat US Navy, jumlah pesawat F-18 Hornet lebih canggih serta lebih banyak, serta adanya dukungan pesawat tempur lain dari kapal induk US Navy yang berada di perairan, maka pilot-pilot F-16 mulai memperkenalkan diri. Dengan memperkenalkan diri kepada pilot-pilot F-18 Hornet itulah akhirnya ketegangan menjadi reda. Dan akhirnya pesawat-pesawat pesawat tempur kedua negara balik ke posisi masing-masing.

Jepang menggunakan gelombang suara untuk mendeteksi dan memantau kapal selam Cina

Government sources have revealed that the submarine detected plying the waters of the contiguous zone around Minami-Daitojima island in Okinawa Prefecture on Sunday were picked up by a Maritime Self-Defense Force (MSDF) patrol plane using a sonobuoy – a small floating sonar system that emits sound waves, and transmits its data back to the sonar operators. Using the sonobuoy, the plane was able to let the submarine know that it was being monitored.

In light of three confirmed incidents of submarines navigating underwater in the same area this month, the MSDF has been using what is called “active pings” from sonobuoys – a sonobuoy usually does not emit sound waves to avoid detection by submarines – where sonar operators intentionally have the sonobuoy emit sound waves audible to the target submarine as a sign that it was in fact being monitored by the Japanese. This tactic is being used as a warning to China, because the submarine incidents have been increasing in the past month, as well as repeated appearances by Chinese naval vessels in the waters around the disputed Senkaku/Diaoyu islands. The Japanese central government has promised that it will be beefing up surveillance and security activities on Chinese ships, the same government sources revealed.

Initially, Japan’s Defense Minister Itsunori Onodera said in a statement that while the SDF has identified the nationality of the submarine vessels, that they will not be disclosing the identity. The Japanese government eventually decided to reveal the information after a meeting Japanese Prime Minister Shinzo Abe and Onodera. “We gave China a signal that Japan is well aware of the moves of Chinese submarines and to pressure Beijing to restrain itself,” Onodera said.

Mantan Kades Koruptor Itu Kini Berjualan VCD

Endah Rahmanto Hermansyah (42), warga Desa Klodran, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, tampak sibuk menata ribuan VCD musik dari sebuah perusahaan rekaman di Jawa Tengah. Ditemani oleh salah satu rekannya, Endah asyik mengurutkan deretan VCD dan mengepaknya sesuai judul lagu.

"Saya kembali menikmati hobi lama, kembali ke dunia hiburan. Untuk menghidupi keluarga, saya pilih menjadi agen VCD dan tugas saya mendistribusikan ke wilayah Jawa Tengah," katanya kepada Kompas.com.

Selain itu, Endah juga mengaktifkan lagi kelompok musik dangdut campur sari yang dia kelola bersama rekan-rekannya. Grup musik yang dinamai Pisau de Koplo itu sering mendapat panggilan untuk manggung. Hasil manggung itu untuk menambah pendapatan. Tahun ini Pisau de Koplo akan merilis album.

Seperti diberitakan, Endah, yang merupakan mantan kepala Desa Klodran, Colomadu, periode 2007-2013, dijerat kasus korupsi Anggaran Pendapatan Desa tahun anggaran 2007-2009, sebesar Rp 285,9 juta. Endah mendapat vonis satu tahun dua bulan dan bebas pada tahun 2012 lalu.

Sikap jujur Endah mau mengakui segala perbuatannya di Persidangan Tindak Pidana Korupsi Semarang pada tahun 2011 membuat namanya menjadi buah bibir.

Kejujuran Endah juga membawa keberuntungan. Salah satunya adalah dia dipercaya untuk mendistribusikan VCD ke seluruh Jawa Tengah. "Mungkin kehendak Tuhan, dan saya merasa ini adalah buah dari kejujuran. Banyak juga warga yang ingin membantu pekerjaan baru saya menjadi distributor VCD," katanya.

Endah mengatakan masa masa sulit bagi keluarga sudah berlalu. Istrinya, Rinda Indah Sari, dan anaknya sempat malu dan enggan keluar rumah karena kepala keluarga mereka menjadi koruptor.

"Anak saya sempat untuk tidak mau ke sekolah dan istri saya lebih memilih tinggal di rumah, namun setelah saya jelaskan alasan kenapa saya harus jujur, mereka bisa mengerti," kata Endah.

Ketika Kompas.com berkunjung ke rumahnya di Desa Klodran RT 2/RW1, Colomadu, Karanganyar, beberapa warga berkumpul dan sekadar nongkrong di belakang rumah itu. Warga yang melintas di depan rumah menyapa lelaki setengah baya yang ramah tersebut.

Di Barca, Neymar Digaji Rp 88,5 Miliar

Neymar akan bergabung dengan Barcelona mulai Juni 2013 hingga lima tahun ke depan. Tanda tangan kontrak akan dilakukan pada Senin (27/5/2013). Ia akan mendapat bayaran 7 juta euro (sekitar Rp 88,5 miliar) per tahun.

"FC Barcelona dan Santos menyepakati transfer Neymar da Silva Santos Junior. Striker asal Brasil itu akan berseragam Barcelona hingga lima tahun ke depan," jelas situs resmi Barcelona.

Neymar sudah memastikan kepindahannya ke Barcelona. Melalui akun resmi Neymar di Instagram, Neymar sudah mengucapkan salam perpisahan kepada fans Santos.

"Aku ingin berterima kasih kepada fans Santos untuk pengalaman hebat selama sembilan tahun. Perasaanku untuk klub dan fans takkan pernah berubah," ucap Neymar.

"Aku memastikan akan bermain (bersama Santos) pada laga terakhir. Aku ingin mengenakan seragam Santos sekali lagi dan mendengar para fans memanggil namaku."

"Bagiku, momen ini menyedihkan (perpisahan) sekaligus menyenangkan (tantangan baru). Semoga Tuhan memberkati pilihanku. Aku selalu menjadi fans Santos. Senin, aku akan menandatangani kontrak di Barcelona," pungkas Neymar.

Neymar Resmi Milik Barcelona

Lewat situs resminya, Barcelona menyatakan telah resmi mentransfer striker Santos, Neymar. Pemain berposisi penyerang ini akan diikat kontrak selama lima tahun.

Proses transfer Neymar dari Santos ke Barcelona ini sempat berbelit-belit. Namun, Neymar sendiri sejak awal sudah ingin bergabung dengan Blaugrana.

Kepada Diario AS, Wakil Presiden Santos, Odilio Rodrigues, mengatakan, "Ketika saya ke Barcelona untuk mendengarkan tawaran mereka, saya tahu bahwa Neymar sudah melakukan kesepakatan verbal bahwa ketika kontraknya dengan Santos selesai pada 2014 nanti, ia akan pergi ke Barcelona."

Dikabarkan, nilai transfer Neymar sebesar 28 juta euro atau sekitar Rp 354 miliar. Adapun Neymar akan mendapat gaji 7 juta euro (sekitar Rp 88,5 miliar) setiap tahunnya.

Kesan Warga Yogya Usai Bertemu Anggota Kopassus Tersangka Kasus Cebongan

Semarang - Lima dari ratusan warga Yogyakarta yang mendatangi markas Denpom IV/5 Semarang diberi kesempatan bertemu dengan 12 anggota Kopassus pelaku penembakan di LP Cebongan. Mereka mengungkapkan kebanggaannya karena sudah bertemu dengan orang-orang yang dianggap sebagai pahlawan itu.

Salah satu yang diperbolehkan menemui adalah KH Muhammad Jazir ASP dari majelis dakwah MUI Yogyakarta. Ia mengatakan kondisi 12 Kopassus dalam keadaan sehat. Suasana haru menyelimuti pertemuan mereka.

"Sangat mengharukan karena mereka paham dengan yang kami sampaikan. Mereka merespons dengan haru, matanya berkaca-kaca," kata Muhammad Jazir di markas Denpom IV/5, Jl Pemuda, Semarang, Rabu (22/5/2013).

Pertemuan sekitar 15 menit itu pun digunakan 5 perwakilan warga Yogyakarta itu untuk memberikan oleh-oleh makanan khas Yogyakarta, rokok, dan penghargaan yang sudah mereka bawa untuk 12 Kopassus tersebut.

"Penghargaan kami berikan, oleh-oleh dan pesan warga Yogyakarta bahwa mereka pahlawan. Kami berikan langsung. Tadi juga ada doa bersama," tandasnya.

Selain KH Muhammad Jazir, 4 orang yang diizinkan masuk adalah Ki Demang Wang Safhudin dari forum persaudaraan umat beriman, Ambar Ketua Ansor Yogyakarta, Yulius Felisianus dari Sekber Daerah Keistimewaan, dan Suhut dari Paksikaton.

Ki Demang menambahkan, dalam pertemuannya itu, 12 Kopassus mengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang memberikan dukungan moral kepada mereka.

"Mereka berterimakasih. Saya sampai terharu tadi di dalam," tandasnya.

Ratusan warga Yogyakarta dari 56 elemen Masyarakat mendatangi Markan Denpom IV/5, mereka bermaksud menjenguk anggota Kopassus yang menjadi pelaku penembakan di LP Cebongan. Mereka juga menyatakan tuntutan agar pengadilan 12 Kopassus tersebut ditunda sampai pembunuh anggota Kopassus di Hugos Cafe terungkap.

Menhan: Leopard Pesanan Sudah Disesuaikan dengan Kondisi Tropis

Jakarta - Tank Leopard yang dibeli oleh pemerintah Indonesia dari Jerman, disebut sudah mengalami penyesuaian agar main battle tank tersebut cocok digunakan untuk negara tropis. Selain itu, menurut Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro, Indonesia cukup beruntung, karena dengan anggaran untuk 44 tank baru, akhirnya memperoleh hingga 150 tank, dengan 100 main battle tank dan sisanya tank medium Marder.

"Kalau 44 itu brand new, tapi (yang sekarang) bekas. Tapi sudah dimodifikasi. Mereka itu terpakai untuk daerah tropis, karena itu namanya Leopard RI karena sudah di-adjusted yang bisa dipakai di daerah tropis," kata Purnomo, di kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (21/5).

Hal tersebut disampaikan Menhan menyusul lolosnya kontrak pembelian tank Leopard, yang diperkirakan akan tiba di Tanah Air pada bulan Oktober mendatang.

"Tadinya dengan uang sama, kita hitung hanya dapat 44 brand new. Tetapi dengan uang yang sama, (dapat) 100 main battle tank, terus kita dapat lagi sekitar 50 medium battle tank, sehingga jumlahnya 150-an," kata Purnomo lagi.

Meskipun dilakukan penyesuaian terhadap negara tropis, namun kemampuan Leopard itu, kata Purnomo pula, akan tetap sama. "Ini malah menguntungkan," tegasnya.

Hal yang sama pun, menurut Purnomo, ada pada proses pembelian pesawat F-16 dari Amerika Serikat (AS). Indonesia menurutnya, awalnya akan membeli pesawat brand new sebanyak 6 buah. Tapi dengan F-16 yang tidak baru namun masih bisa digunakan dan dimodifikasi, Indonesia bisa mendapatkan lebih dari 6 unit

Wakasal Tinjau Pembangunan Kapal BCM Dan LST Pesanan TNI AL

TNI Angkatan Laut saat ini tengah membangun kapal perang jenis BCM (Bantu Cair Minyak) di galangan kapal PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari. Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Hari Bowo, S.E., M.Sc., melaksanakan peninjauan di galangan I PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari, Pondok Dayung, Jakarta Utara, Rabu (27/3).

Dalam peninjauan tersebut, Wakasal didampingi oleh Direktur Utama PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari Riry Syeried Jetta selain meninjau pengerjaan kapal BCM di galangan I, juga meninjau pengerjaan kapal jenis Angkut Tank (Landing Ship Tank) yang dibangun di galangan II. “Saat ini Kapal BCM proses pembangunannya sudah berjalan 60,27%, dan Kapal Angkut Tank sudah berjalan 37,47% dan 38,31%. Ketiganya merupakan kapal yang dipesan oleh TNI AL dan dijadwalkan akan selesai pada tahun 2014,” kata Dirut PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari Riry Syeried Jetta.

Kedua jenis kapal yang tengah dibangun tersebut memiliki spesifikasi sebagai berikut: Kapal Bantu Cair Minyak (BCM) memiliki panjang keseluruhan 122,40 m, panjang garis tegak 113,90 m, lebar 16,50 m, tinggi 9,00 m, kecepatan maksimal 18 knots, jarak jelajah 7.680 nm, kapasitas muatan cair 5.500 m3, tenaga penggerak utama berjumlah dua buah daya 6.114 PS, berat baja 2.400 ton, dengan sistem propulsi twin screw dan fixed pitch propeller. Sedangkan spesifikasi Kapal Angkut Tank memiliki panjang keseluruhan 117,00 m, panjang antara garis tegak 107,77 m, lebar 16,40 m, tinggi 7,80 m, kecepatan maksimal 16 knots, jarak jelajah 6.240 NM, tenaga penggerak utama berjumlah dua buah daya 3.600 HP, dengan sistem propulsi fixed pitch propeller.

Pembuatan kapal ini sebagai tindak lanjut program Kementerian Pertahanan RI yang telah tertuang dalam Kesepakatan Bersama antara Menteri Pertahanan RI dengan Panglima TNI, dan Kepala Kepolisian Negara RI tentang “Revitalisasi Industri Pertahanan” dalam menerapkan Program MEF (Minimum Essential Force). PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari adalah salah satu industri strategis milik pemerintah yang telah mendapat kepercayaan untuk mengerjakan program pemerintah dimaksud, dan juga sebagai upaya dalam memberdayakan industri perkapalan dalam negeri untuk membangun alutsista TNI.

Sementara itu, Wakasal Laksamana Madya TNI Hari Bowo, S.E., M.Sc. dalam kesempatan tersebut mengatakan, bahwa maksud peninjauannya adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana perkembangan pengerjaan kapal tersebut, serta ingin melihat pemenuhan terhadap kriteria yang dipesan, baik spesifikasi teknis, kualitas, serta keamanannya (zero accident). “Saya harap pengerjaan kapal ini sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah direncanakan, serta senantiasa memperhatikan kualitas dan keamanan pengerjaannya,” kata Wakasal.

Turut mendampingi Wakasal dalam peninjauan ini adalah Asisten Logistik Kasal Laksamana Muda TNI Sru Handayanto, Kadismatal Laksamana Pertama TNI Ir. Bambang Naryono, M.M., Kadiskomlekal Laksamana Pertama TNI Ir. Yuhastihar, Kadissenlekal Laksmana Pertama TNI Bambang Sugeng, S.E., Kadislaikmatal Laksamana Pertama TNI Ir. Harry Pratomo, dan Kadisadal Kolonel Laut (E) Agus Setiadji.

Berita Foto : Indonesian Grob G-120TP

Inilah dia salah satu alutsista baru yang akan memperkuat TNI AU. Pesawat latih Grob G-120TP ini di roll out pada rabu (22/05) di pabriknya di Jerman pada pukul 10 pagi waktu setempat.
Ada 4 pesawat yang ditampilkan ke publik pada hari ini. Keempatnya sudah menyandang livery atau cat serta penomoran khas TNI-AU. ARC mendapat informasi, ke-4 pesawat ini nantinya akan dikirim via laut. Pengiriman sendiri memakan waktu 4 minggu. Dengan demikian, diharapkan pada akhir Juni atau awal Juli, ke-4 pesawat sudah tiba di tanah air.





Indonesia sendiri memesan 18 unit Grob G-120TP. Pesawat ini nantinya akan mengganti peran pesawat Bravo yang sudah tua.

Korsel Siap Operasikan Helikopter Buatan Dalam Negeri

Korea Selatan (Korsel) kini siap mengoperasikan helikopter buatannya sendiri yang bernama Surion. Helikopter itu akan menggantikan Helikopter UH-1Hs setelah menjalani proses pengembangan selama enam tahun.

Industri Kedirgantaraan Korea (KAI) mengembangkan 10 Helikoter Utilitas (KUH-1) bersama Perusahaan Pertahanan Aeronautika dan Luar Angkasa Eropa. Pengembangan itu dilakukan bersamaan dengan pengembangan Eurocopter. Saat ini, helikopter tersebut sudah siap dioperasikan oleh pasukan Korsel.

Keberhasilan perakitan pesawat itu menjadikan Korsel sebagai negara ke-11 yang sanggup membangun helikopter. Negeri Ginseng itu sekaligus mendapatkan peringkat enam dalam hal kekuatan helikopter serbu.

Dalam bahasa Korea, "Surion" berarti lincah dan sempurna. Prototipe pertama dari Helikopter Surion diuji coba pada 2010 sebelum akhirnya diproduksi dengan skala besar pada 2012. Helikopter itu akan menggantikan helikopter UH-1H buatan Amerika Serikat (AS) dan 500MD yang sudah uzur.

Surion sukses diuji coba terbang di saat cuaca dingin. Uji coba itu berlangsung di Alaska pada Desember dan Februari lalu. Selama 2.700 jam terbang, Surion dinyatakan bebas dari kecelakaan dan gangguan mesin.

Presiden Park Geun-Hye dan Menteri Pertahanan Kim Kwan-Jim menghadiri upacara peresmian helikopter itu di Kota Nonsan, Provinsi Chungcheong Selatan. Dalam prosesi bersejarah itu itu, Park berpidato dan menyinggung masalah perkembangan di Semenanjung Korea.

"Ketika saya mengunjungi AS, saya dan Presiden Barack Obama menegaskan, kami akan menindak tegas seluruh provokasi dari Korea Utara (Korut), namun kami tetap membuka pintu untuk dialog," ujar Park,

Alkom Fiscor–100 Alat Komunikasi Produk Dalam Negeri Kualitas Luar Negeri

BANDUNG-(IDB) : Dalam dunia militer, alat komunikasi (Alkom) memiliki nilai penting bagi keberhasilan suatu kegiatan operasi militer. Alat komunikasi dibutuhkan antara lain untuk membantu pasukan yang ada di lapangan berhubungan dengan unit-unit lainnya yang berada di tempat berbeda.

Alat komunikasi yang banyak dipakai pihak militer di dunia sekarang ini adalah yang mudah dibawah ke mana-mana dalam berbagai medan. Saat ini, kebanyakan alat komunikasi untuk kegiatan militer diproduksi oleh perusahaan-perusahaan di luar negeri. Tentunya harga jual yang dipatok juga tergolong mahal.

Namun saat ini, Indonesia juga sudah mampu memproduksi alat komunikasi untuk dunia militer yang tidak kalah kualitasnya dengan produk-produk serupa buatan luar negeri. Adalah Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) yang menggalang kerjasama dengan PT Len Industri (Persero) untuk membuat dan mengembangkan alat komunikasi untuk dunia militer. Kerjasama tersebut telah menghasilkan suatu produk alat komunikasi yang diberi nama Alkom Fiscor-100.

Kegiatan produksi Fiscor-100 telah mulai dilaksanakan PT Len Industri sejak Agustus 2010 lalu. Hingga Oktober 2010, sudah 30 unit yang diproduksi oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut. Ke-30 unit Alkom Fiscor-100 itu telah diserahkan Menristek kepada Kementerian Pertahanan untuk dilakukan ujicoba oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) di berbagai medan terhadap alat tersebut.

Menurut Nurman Setiawan, bagian pemasaran PT Len Industri, kegiatan ujicoba itu dilakukan agar user (pengguna) bisa mencoba alat komunikasi tersebut sebelum membeli dan diharapkan adanya masukan-masukan dari user mengenai kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki pada alat itu.

Selain itu, ujicoba di lapangan dengan berbagai medan juga diperuntukkan agar produsen bisa mendapatkan bahan masukan bagi pengembangan alat tersebut di kemudian hari. Kegiatan ujicoba diperkirakan memakan waktu paling cepat tiga bulan dan paling lambat satu tahun.

Miliki Keunggulan


Nurman menjelaskan, Alkom Fiscor-100 merupakan alat komunikasi yang dibuat oleh tenaga-tenaga ahli dari dalam negeri yang berasal dari Kemenristek dan PT Len Industri. Alat ini dibuat dengan mengkombinasikan teknologi yang ada pada alkom buatan Australia dan Prancis sehingga dipastikan Alkom Fiscor-100 lebih maju dari produk kedua negara tersebut.

Kandungan lokal yang dimiliki oleh alat itu kini telah mencapai 85%. Hanya komponen berupa handset, komponen elektronika dan conector yng masih harus diimpor. Menurut Nurman, kegiatan impor terhadap komponen-komponen itu terpaksa dilakukan karena di dalam negeri sendiri belum ada pabrik yang membuat komponen-komponen tersebut.

Karena dibuat oleh tenaga ahli dari dalam negeri, Alkom Fiscor-100 juga memiliki sejumlah keunggulan lainnya jika digunakan oleh pihak TNI. Keunggulannya itu antara lain siitem sekuriti nya bisa didesain oleh tenaga-tenaga lokal sehingga tidak sama dengan sistem yang digunakan di luar negeri. Alat ini juga bisa dicustomisasi sesuai keinginan.

Desain operasional dan maintenance dibuat sederhana sehingga mudah bagi pengguna dan teknisi untuk melakukan kegiatan operasional dan perawatan. Selain itu, di kelas HF, Alkom Fiscor-100 memiliki kecepatan hoping yang sangat tinggi sehingga bisa dipilih kecepatan 5 hope/second, 10 hope/second, 20 hope/second dan 50 hope/second.

Keunggulan lainnya adalah soal harga jual. Menurut perhitungan PT Len Industri, harga jual satu unit Alkom Fiscor-100 berkisar antara Rp 200 juta hingga Rp 300 juta. Harga itu jauh lebih murah jika dibandingkan dengan produk serupa buatan luar negeri yang mencapai Rp 250 juta hingga Rp 500 juta/unit.

Kemampuan Alkom Fiscor-100 untuk menembus pasar yang sangat potensial itu kini bergantung pada hasil ujicoba yang tengah dilakukan pihak TNI di sejumlah medan. Selain itu, kebijakan pemerintah untuk menggunakan produk dalam negeri juga memegang peranan penting bagi pengembangan Alkom Fiscor-100.(Sumber : Majalah Kina, Edisi 01 – 2011, Halaman 38-39)



Spesifikasi:

Technology Base: Software Based Radio

Security System Base: ISCOP100 (Integrated Secure Communication Protocol)

Hop Speed: Programmable 5/10/25/50/Random hop/sec

Frequency Range: 2-30Mhz

Channel Capacity: 100 programmable Channel

Modulation Mode: J3E (LSB;USB) ; J2A (CW); J2B (AFSK)

Tuning Step: 100Hz

Clarify Step: 10Hz

RF Output Power: Max 20W PEP

Sensitivity: -110 dBm for 10 dB S/N

Frequency Stability: 2ppm

Receiver Selectivity: 2.4kHz @-6db; 4kHz @-60dB

RF Connection: Whip with internal ATU (selecable WHIP : W1.5, W3.0, Wire) & Dipole @50 Ω

Supply Voltage: 12-16.8 VDC

Average battery life: 24 hour

Audio Output: 250mW @8Ohm

Temperature Range: -10C – 50C

IP Rating: IP67

Vibration: Ground Tactical

Immertion: 1 meter of water for 1 hour

Dimension: 250mm (width) x 90mm(deep) x 320mm (high)

Weight: 3.5kg (without battery pack), 5.5kg (with battery pack)
Standard: MIL-STD-810F shock, vibration, dust & amp; spray

Coming Soon : Panser Canon Tarantula TNI AD

Doosan DST Korea Selatan akhirnya menyelesaikan produksi Panser Tarantula berbobot 18 ton yang dilengkapi canon 90 mm serta senjata mesin 7,62mm/ 12,7mm. Panser Tarantula (Korsel: Black Fox) merupakan kendaraan tempur beroda 6 yang dioperasikan tiga orang (sopir, kkomandan, petembak) yang melaju dengan kecepatan maksimal 100 km/jam serta 8 km/jam di dalam air.


Menurut Doosan DST, Panser Tarantula telah disesuaikan dengan kondisi alam Indonesia, sehingga dibuat lebih ringan dan memiliki kemampuan amphibi. Dengan senjata meriam 90mm dan senapan mesin, Tarantula didisain untuk bisa menyerang lawan yang memiliki kemampuan penuh ataupun bertempur dengan tank musuh. Panser ini juga memiliki kemampuan operasi gerilya: search and destroy.
Chasis Black Fox dengan turret CSE90 Belgia




Tahun 2009, TNI AD memesan Panser Canon Tarantula ke Doosan DST Korea Selatan. Panser 6×6 ini memasuki tes operasional, uji menembak dan uji manuver lapangan sejak November 2011. Setelah lulus inspeksi, panser mulai diproduksi Korea Selatan pada awal tahun 2012. Tanggal 5 Mei 2013, Doosan DST mengumumkan telah menyelesaikan produksinya untuk dikirim ke Indonesia.


Tanpa menyebutkan jumlahnya, pihak Cmenyatakan segera mengirim sejumlah Panser Tarantula ke Angkatan Darat Indonesia. Dalam pembuatan panser ini Doosan DST bertanggung jawab membangun panser dan pemasangan turret meriam. PT Pindad juga akan melakukan perakitan semi-knocked-down (SKD) di Indonesia. Menurut catatan SIPRI 2012, Indonesia memesan 22 Black Fox/ Tarantula ke Korea Selatan dan 11 diantaranya akan dirakit di Indonesia.


Masih menurut SIPRI 2012, turret dari Panser Tarantula adalah CSE 90 mm buatan CMI Defence Belgia. Turret ini mengusung meriam Cockerill MkIII 90 mm, senjata mesin 7,62mm / 12,7mm serta pelontar granat. Meriam utama dikendalikan secara elektronik dan mampu menembak sasaran di malam hari. CSE90 mm dilengkapi penjejak laser jarak jauh untuk menembakkan amunisi APFSDS-T, serta berbagai jenis amunisi lainnya.



Dengan munculnya informasi dari Doosan DST Korea Selatan ini, menunjukkan road map kendaraan tempur TNI semakin jelas. Setelah Panser Anoa, akan muncul Panser Canon Tarantula lalu disusul Tank Kerjasama FNSS Turki dan PT Pindad.

Indonesia merupakan pengguna pertama Panser Canon Tarantula Korea Selatan, sehingga belum diketahui sejauh apa ketangguhan dari Panser ini. Diharapkan Indonesia bisa mengembangkan disain dan kualitas panser ini, karena TNI AD hanya memesan 22 Panser Tarantula.