Sunday, April 3, 2011

“Busway” di Jalan Layang Masih Wacana

JAKARTA–Rencana Kementerian Perhubungan membangun busway di atas jalan layang masih dalam tahap pembahasan. Saat ini, infrastruktur dan rencana induk sedang disusun dan direncanakan pembangunan bisa dimulai pada tahun 2013. Dirjen Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan, Suroyo Alimoeso mengatakan rencana pembangunan busway di atas jalan layang merupakan langkah baru untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya. Dengan busway beroperasi di atas jalan layang, maka kendaraan lain ketika melayani penumpang di jalan nasional di kawasan bodetabek tujuan Jakarta tidak terganggu. Rencananya, kata dia, untuk tahap awal jalan layang untuk busway akan dibangun di Jalan Raya Bogor, Jalan Raya Bekasi, Jalan Raya Ciputat, dan Jalan Raya Daan Mogot.

“Jika tidak ada halangan proyek ini akan memasuki pembahasan lebih terperinci yang dilanjutkan dengan pembangunan pada tahun 2013,” kata dia, Senin (7/3). Ia menuturkan pembangunan jalan ini, selain dikoordinasikan dengan kementerian lain, juga akan dibahas dengan pemda di Jabodetabek. “Pada 9 Februari ini kita akan bertemu. Kita undang semuanya, termasuk pakar transportasi,” tuturnya. Terkait dengan pendanaan, Dirjen menegaskan, pendanaan proyek ini sepenuhnya ditanggung APBN. “Soal pakai APBN yang mana, ya nanti dibahas lagi dengan Bappenas dan Kementerian Keuangan dan tentu saja DPR,” jelasnya Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mendukung rencana pembangunan busway di atas jalan layang tersebut.

Dengan adanya jalur tersendiri yang tidak membaur dengan kendaraan lain diharapkan bisa mengurangi beban jalan di DKI Jakarta yang sudah padat. “Kami mengusulkan untuk jalurnya mungkin bisa memanfaatkan bekas tiang pancang monorel yang mangkrak di beberapa wilayah di Jakarta,” kata Pristono. Sementara itu, pengamat transportasi dari Universitas Indonesia, Ellen Tangkudung, mendukung rencana tersebut. Namun, sistem transportasi itu harus bersinergi dengan transportasi yang ada. “Pembangunan jalan layang untuk busway akan sia-sia jika tidak terintegrasi dengan infrastruktur dan moda transportasi yang ada.”

Ia mengakui jika proyek tersebut dapat direaliasikan, akan sangat membantu mengatasi kemacetan di Ibu Kota. Selama ini, salah satu penyebab kemacetan adalah kedatangan warga yang berasal dari Bogor, Tangerang, dan Bekasi yang datang ke Jakarta dominan mengunakan kendaraan pribadi. “Dengan adanya moda transportasi baru yang cepat dan aman, masyarakat yang tinggal di daerah penyangga Jakarta akan beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan massal tersebut,” katanya.
mza/frn/P-2

No comments: